CIREBON - PT Pertamina (Persero) dan Hiswana Migas kembali menambah pasokan elpiji subsidi 3 kilogram (kg) sebanyak 150 persen untuk wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon. Pasokan fakultatif atau penambahan alokasi bersifat situasional, menyusul imbauan #dirumahaja yang diterapkan pemerintah untuk antisipasi pencegahan wabah viruns corona (Covid-19).
Kepada Radar Cirebon, Koordinator Daerah (Korda) Hiswana Migas Wilayah III Cirebon, Gunawan Kalita menyampaikan, penambahan pasokan 150 persen ini dibagi selama dua hari yakni pada tanggal 10 April 2020 ada penambahan pasokan 100 persen, dan pada tanggal 14 April 2020 sebanyak 50 persen.
“Di saat kebutuhan mendesak dan terjadi peningkatan, PT Pertamina menyalurkan tambahan jumlah pasokan gas bersubsidi. Hanya saja, tetap menjadi perhatian masyarakat, bahwa gas 3 kg itu peruntukannya bagi kalangan yang kurang mampu. Sementara masyarakat yang mampu mestinya membeli gas yang non subsidi,” tuturnya kepada Radar Cirebon, Rabu (8/4).
Dikatakannya, program gas melon subsidi untuk kalangan masyarakat tidak mampu, hendaknya dimengerti oleh masyarakat sekarang ini. Informasi langkanya gas melon 3 kg dan mahalnya harga di warung-warung eceran, juga salah satu faktornya adalah gas tersebut dibeli atau digunakan oleh masyarakat yang nyata-nyata mampu dari segi status sosialnya.
“Maka dari itu, hendaknya masyarakat menengah ke atas agar sadar diri. Masyarakat menengah ke atas bisa membeli gas non subsidi seperti gas 5.5 kg dan 12 kg,” tukas Gunawan.
Saat ini, pasokan gas subsidi atau LPG PSO khususnya di Kota dan Kabupaten Cirebon dalam setiap harinya bisa mencapai sekitar 78 ribu tabung gas. Namun sejak merebaknya virus Corona, pihak Pertaminan telah melakukan penambahan 100 persen dari kondisi biasanya. (via)