Harapan Kartini Kuningan di Tengah Pandemi Covid-19

Rabu 22-04-2020,19:33 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Pandemi Covid-19 yang makin berdampak terhadap kehidupan masyarakat, semoga dapat segera berlalu. Layaknya sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, karya Raden Ajeng (RA) Kartini.

AGUS PANTHER/KUNINGAN

Salah seorang anggota DPRD Kuningan Saw Tresna Septiani menyampaikan, Bahkan tahun ini, Hari Kartini tidak diperingati secara meriah karena masyarakat di imbau untuk tetap di rumah saja.

“Walaupun di rumah, masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk tetap menghormati Ibu Kartini yaitu quality time bersama ibu misalnya. Karena ibu merupakan sosok Kartini masa kini yang punya peran besar dalam kehidupan kita, kemudian bisa pula berbagi cerita kisah RA Kartini yang telah berjuang mencerdaskan kaum perempuan kepada keluarga di rumah,” terangnya.

Kegiatan lain yang paling penting dalam memperingati hari Kartini di tengah pandemi Covid-19 adalah  membantu sesama. “Kita saling membantu agar dapat bangkit dari masa-masa sulit, baik dengan berdonasi maupun membantu menyebarkan imbauan pemerintah. Seperti misalnya tentang social distancing dan banyak lagi yang lain,” katanya.

Dikatakan, imbauan untuk menerapkan social distancing pada prinsipnya sangat efektif untuk mencegah penularan corona. Namun imbauan ini perlu dijalankan dengan kesadaran, bahwa cara ini ditempuh sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap sesama.

“Jadi, bukan untuk menciptakan kerenggangan dan jarak sosial di antara masyarakat kita. Bahkan perayaan Hari Kartini tahun ini tidak semeriah seperti sebelumnya, tetapi hal terpenting adalah semangat juang R A Kartini yang terus tertanam pada diri kita dan terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas dia.

2

Dia meminta agar menjadikan musibah pandemi Covid-19 sebagai momentum memperkuat solidaritas sosial antar sesama, dalam menghadapi beragam bencana. “Seperti judul buku yang ditulis RA Kartini yakni ‘Habislah Gelap Terbitlah Terang’. Saya berharap suasana mencekam karena virus corona akan cepat berganti dengan suasana gembira seiring waktu menyambut bulan suci Ramadan,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Kuningan Sri Laelasari. Terlebih sosok Kartini zaman sekarang adalah wonder woman, yakni keberadaan gender perempuan 27 persen di DPRD Kuningan sebagai penyeimbang kaum lak-laki. “Sosok Kartini bagi saya adalah ibu saya, beliau telah melahirkan saya dan yang menjadikan saya seperti ini. Perempuan zaman dahulu itu tangguh sekali karena telah banyak melahirkan generasi-generasi kuat saat ini,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kuningan Hj Kokom Komariyah bersyukur adanya sosok RA Kartini sehingga membuat kaum perempuan Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang sama. “Mengenai perempuan di era pos modern saat ini, sebaiknya tugas ibu harus tetap melekat. Walaupun ada emansipasi, namun tugas seorang istri harus tetap dilakukan. Bagaimana mengatur waktu sebagai seorang ibu maupun dalam bekerja, khususnya perhatian terhadap anak-anaknya,” sebut politisi asal PKS terssebut. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait