CIREBON - Pembagian takjil gratis hingga sembako kepada tukang becak di sepanjang jalan, khususnya di Jln Cipto hingga Jln Siliwangi, dianggap tidak efektif. Hal itu memicu kemacetan, hingga munculnya tukang becak dadakan.
Karenanya, Satpol PP Kota Cirebon mengimbau para dermawan untuk membagi-bagikan makanan atau sembako di perkampungan saja, bukan di pinggir jalan. Kasatpol PP Kota Cirebon, Drs Andi Armawan menjelaskan, dengan tidak mengurangi rasa hormat, seyogianya, para dermawan membagikan makanan atau sembako ke rumah-rumah warga secara langsung alias door to door. Tidak menyalurkannya di jalanan umum.
Imbauan ini, kata Andi, bukan tanpa pertimbangan. Itu karena, saat ini mulai muncul fenomena, bahwa unsur masyarakat sengaja nongkrong di pinggir jalan untuk menunggu para dermawan membagikan bantuan. Hal ini, lanjut Andi, akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan menimbulkan kerawanan paparan Covid-19 di jalan raya.
“Potensi konflik juga akan muncul apabila dalam pembagian dinilai kurang adil, atau barang tidak mencukupi,” tandasnya.
Justru, tegasnya, pembagian door to door akan lebih tepat sasaran. Satpol PP juga mengimbau kepada komunitas-komunitas yang biasanya berbagi agar memberikan ke rumah warga membutuhkan secara langsung.
“Jadi, mohon pengertiannya, demi kondusivitas Kota Cirebon. Peran kita harus ikut memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” pungkasnya. (abd)