CIREBON - Jajaran anggota Polsek Arjawinangun menyita puluhan botol minuman keras (miras) oplosan dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) di Desa/Kecamatan Arjawinangun, kemarin.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sukhemi mengatakan, operasi pekat yang dilakukan, bertujuan untuk menekan peredaran miras pada bulan suci Ramadan di wilayah hukumnya. Tujuannya, agar masyarakat Kecamatan Arjawinangun melaksanakan ibadah puasa dengan aman dan kondusif.
\"Sesuai perintah pimpinan, kegiatan preventif agar lebih ditingkatkan seperti operasi miras pada bulan Ramadan. Kalau bias, sampai tidak ada miras di bulan Ramadan ini. Agar masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa lebih aman dan nyaman,\" katanya.
Satu-persatu warung yang diduga menjual miras, didatangi oleh petugas gabungan unit sabhara dan unit Reskrim Polsek Arjawinangun. Semua sisi dan pojokan warung juga digledah petugas.
Dari warung BR (48) warga BTN Arjawinangun, pihaknya berhasil mengamankan 23 botol kecil miras berjenis ciu, satu botol besar berjenis ciu, empat Anggur merah cap orang tua. Kemudian, satu botol anggur kolesom cap orang tua, satu botol bir angker, satu botol guines, dan satu botol jenis arak.
Miras tersebut pun disita dan dibawa ke Mapolsek Arjawinangun untuk dijadikan sebagai barang bukti. Sedangkan penjualnya, diberi peringatan keras agar tidak lagi menjual miras dan dipanggil ke Mapolsek Arjawinangun. Beberapa penjual juga ada yang tetap membandel. Padahal, tidak hanya satu kali di meja hijaukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
\"Sudah beberapa kali saya ingatkan mereka. Ada juga yang lebih dari satu kali ditindak pidana ringan (tipiring). Tapi, mereka tidak pernah kapok. Jualan lagi dan ketahuan lagi,\" ungkapnya.
Kapolsek berharap, dengan gencarnya operasi pekat di wilayah hukumnya, bisa menekan peredaran miras. \"Saya imbau kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi miras. Karena dapat membahayakan kesehatan kita,\" imbauhnya. (cep)