Harga Gula Pasir Masih Tinggi

Rabu 06-05-2020,08:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Janji Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menstabilkan harga gula pasir hanya sekadar ucapan lisan saja. Buktinya, harga gula di pasar nasional masih mahal.

Melansir laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) milik Bank Indonesia, harga gula dari Rp18.200 per kilogram (kg) pada Minggu (3/5), menjadi Rp18.050/kg pada hari ini. Namun, harga jual tersebut masih lebih tinggi dari target harga eceran tertinggi (HET) di level Rp12.500/kg.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran mengatakan, tingginya harga gula pasir lantaran minimnya pasokan bahan pangan tersebut. “Betul. Jika stok cukup harga turun, kalau stok tipis harga pasti naik,\" ujar Ngadiran, kemarin (4/5).

Menyoal seberapa besar kekurangan stok pada gula pasir, dirinya tak bisa memperkirakan sebab datanya berada di tangan Kemendag dan Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, katanya, meski keran impor gula pasir telah dibuka, akan tetapi kenapa harga gula masih tetap tinggi.

“Gula impor sudah masuk tapi kenapa harga masih mahal, aneh juga,\" ucapnya.

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU) menilai, melambungnya harga gula lantaran lambatnya kinerja Kemendag untuk menekan harga komoditas tersebut Nah, akibatnya, hingga 3 April 2020 KPPU masih menemukan 34 provinsi masih menjual gula pasir di atas HET.

Seharusnya, katanya, Kemendag bergerak cepat melihat kondisi demikian dengan mengeluarkan surat perizinan impor (SPI) dan mempermudah persyaratan-persyaratan bagi para importir.

2

“Seharusnya sudah sekian tahun Kemendag sudah tahu mana importir yang bonafit mana yang tidak,” kata Guntur. (din/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait