CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon resmi menggelontorkan bantuan sosial (bansos) melalui masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satunya Dinas Pangan Pertanian Kelautan Perikanan (DPPKP) yang mendistribusikan bantuan berupa beras.
Terhitung hingga pekan kemarin, sudah 220 rumah tangga sasaran (RTS) yang mendapatkan bantuan masing-masing 15 kilogram beras. Namun, hingga saat ini belum semua tersalurkan.
Kepala DPPKP, Ir Hj Yati Rohayati MM mengungkapkan, laporan dari PT Pos Indonesia wilayah Cireon, distribusi kebutuhan pangan baru 50 persen. Namun demikian, penyalurannya tetap berjalan dan diperkirakan rampung dalam dua hingga tiga hari ke depan. “Kantor Pos mengirimkan beras berdasarkan hari kerja mereka dan ini masih terus berjalan,” kata Yati, kepada Radar Cirebon, Selas (5/5).
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM), drh Maharani Dewi mengaku masih mempersiapkan penyaluran bantuan. Calon penerima bantuan untuk PKL dan usaha kecil menengah masih didata.
Dari data yang masuk saat ini sebanyak 900 PKL dan 800 UKM, totalnya 1.700 dari total data sebenarnya sekitar 2.600. “Untuk penyaluran belum, sebentar lagi,” kata Maharani.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Cirebon melalui program Bantuan Cadangan Pangan Masyarakat sedang mendistribusikan 99 ton beras kepada rumah tangga sasaran.
Bantuan beras sejumlah 99 ton itu, alokasinya selama tiga bulan. Distribusinya menggandeng kantor pos dan melalui door to door by name by adress.
Selain beras juga ada pendistribusian fresh money kepada rumah tangga sasaran lainnya. Bantuan uang tunai tersebut dari program Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A).
Untuk bantuan tunai total ada 7.575 RTS, namun yang dikelola DSP3A sejumlah 5.375 RTS. Masing-masing mendapatkan Rp200 ribu.
Anggaran untuk fresh money di DSP3A total Rp3,225 miliar, dan DPPKP Rp1,2 miliar. (abd)