Naik Lagi, 587 Pekerja Migran Terpapar

Senin 11-05-2020,10:09 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali mencatat jumlah peningkatan kasus sembuh, Minggu (10/5), pukul 12.00. Jumlahnya menjadi 2.698 setelah ada penambahan sebanyak 91 orang.

”Kasus sembuh kita dapat tambahan 91 orang sehingga total 2.698 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (10/5).

Kemudian, untuk sebaran kasus sembuh, dari 34 provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak. Yakni 803, disusul Sulawesi Selatan 265, Jawa Timur sebanyak 230, Bali 204, Jawa Barat 202, dan wilayah lain di Indonesia.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis. Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 14.032 setelah ada penambahan sebanyak 387 orang.

Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan Covid-19 bertambah menjadi 973 setelah ada penambahan sebanyak 14 orang. Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.

Yuri menambahkan bahwa data tersebut sekaligus menjadi ukuran seberapa masyarakat dapat mematuhi aturan pemerintah dan anjuran protokol kesehatan sebagai langkah untuk memutus rantai penularan Covid-19.

”Gambaran ini menjadi poin seberapa disiplin kita untuk mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, tidak mudik dan menjalankan aturan pemerintah,” kata Yuri.

2

Selanjutnya, Gugus Tugas merincikan data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 311 kasus, Banten 533 kasus, Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 37 kasus, Jogjakarta 153 kasus, DKI Jakarta 5.190 kasus.

Selanjutnya, di Jambi 64 kasus, Jawa Barat 1.437 kasus, Jawa Tengah 978 kasus, Jawa Timur 1.502 kasus, Kalimantan Barat 120 kasus, Kalimantan Timur 218 kasus, Kalimantan Tengah 193 kasus, Kalimantan Selatan 263 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 101 kasus, Nusa Tenggara Barat 330 kasus, Sumatera Selatan 278 kasus, Sumatera Barat 299 kasus, Sulawesi Utara 71 kasus, Sumatera Utara 179 kasus, dan Sulawesi Tenggara 76 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 722 kasus, Sulawesi Tengah 83 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 73 kasus, Maluku Utara 54 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 70 kasus, Papua 308 kasus, Sulawesi Barat 62 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 158.273 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 53 laboratorium dan TCM di 1 laboratorium Wisma Atlet. Sebanyak 113.452 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 14.032 positif dan 99.420 negatif.

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 248.690 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 30.317 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 373 kabupaten/kota di Tanah Air.

Sementara itu, data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat terdapat 587 pekerja migran Indonesia (PMI) terpapar Covid-19 dengan 224 orang sudah dinyatakan positif, menurut laporan Atase Ketenagakerjaan di 11 negara penempatan.

Dalam konferensi video bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah kemarin, para Atase Ketenagakerjaan melaporkan terdapat total 587 PMI atau tenaga kerja Indonesia (TKI) terpapar Covid-19. Yang sudah dinyatakan positif adalah sebanyak 224 orang, 353 orang tengah menjalani karantina dan 10 orang meninggal dunia.

Tags :
Kategori :

Terkait