CIREBON - Meski Kementerian Perhubungan telah memperbolehkan transportasi umum, khususnya bus untuk beroperasi, namun Terminal Ciledug tetap mengalami kekosongan bus.
“Nggak ada satu pun bus. Terminal masih sepi,” ujar Kepala Terminal Ciledug, Sudibyo kepada Radar Cirebon, kemarin (11/5).
Sudibyo menjelaskan, walaupun Kemenhub memperbolehkan bus beroperasi, namun terdapat aturan yang cukup ketat, sehingga Terminal Ciledug tetap sepi.
“Sekarang memang bus boleh beroperasi. Tetapi kan persyaratan dan ketentuan yang cukup ketat. Sehingga, tetap saja banyak bus yang tidak beroperasi dan memasuki Terminal Ciledug,” tuturnya.
Terminal Ciledug sudah mulai tidak dikunjungi bus setelah awal aturan larangan bus beroperasi dan PSBB di Jakarta. “Sudah lebih hampir mau dua bulan setelah PSBB di Jakarta, setelah itu bus sudah tidak ada lagi yang masuk terminal,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, bila kondisi normal, Terminal Bus Ciledug setidaknya ada 30 hingga 40 bus setiap harinya, yang singgah di Terminal Ciledug. “Ada puluhan. Tetapi yang rutin ada sekitar 30 bus lebih yang keluar masuk Terminal Ciledug,” ucapnya.
Karena tidak ada bus yang masuk Terminal Ciledug, maka menurut Sudibyo sudah tidak ada lagi retribusi bus. “Retribusi jelas nol ya karena bus sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Saat ini, menurut Sudibyo, terminal hanya digunakan untuk angkutan kota dan angkutan pedesaan. “Karena sudah nggak ada bus, dan hanya pagi dan siang diramaikan oleh angkutan kota dan pedesaan maka menjelang sore saya tutup gerbang terminal agar tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya. (den)