Sampah Menumpuk di Jalan Utama Jungjang

Kamis 14-05-2020,09:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pengelolaan sampah di Kabupaten Cirebon masih buruk. Hal itu terlihat daritumpukan sampah di Jalan Nyimas Gandasari tepatnya di Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun.

Bahkan, tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di jalur itu sampai memakan badan jalan. Akibatnya, setiap pengendara yang melintas di jalan tersebut harus melintasi jalur tengah.

“Sudah lama sampah disini, karena ini TPS Pasar. Setiap minggu juga ada yang mengangkut. Tapi, sekarang memprihatinkan karena sampai memakan badan jalan, sehingga kita yang melintasi jalan harus ketengah,\" kata salah seorang pengendara, Airul.

Selain memakan bahu jalan, setiap pengendara juga terpaksa harus merasakan polusi udara. Karena bau sampah yang sangat menyengat.

“Terlebih lagi, beberapa kali ada masyarakat yang membakar sampah, untuk mengurangi volume sampah sehingga asap bakaran itu mengurangi sudut pandang pengendara, kata Airul yang sering melintasi Jalan Nyimas Gandasari.

Sementara itu, Sekdes Jungjang H Mukmin mengatakan, tanah yang menjadi TPS itu adalah tanah Desa Jungjang. “Namun, hanya lokasinya saja milik desa,” ujarnya.

Diungkapkan Mukmin, lebih dari empat desa membuang sampahnya di lokasi itu. “Begitu juga sampah pasar, sehingga volume sampah di TPS tersebut cepat penuh. Kami sudah melaporkan ke Koramil ataupun Polsek dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon untuk menanggulangi sampah tersebut,” katanya.

2

Sekitar dua bulan yang lalu, pihaknya juga kedatangan dari penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polresta Cirebon yang melakukan penyelidikan terkait sampah tersebut. Beberapa pertanyaan terkait sampah, kata Mukmin, dilontarkan kepada aparat Desa Jungjang.

“Kami bilang itu kewanangan DLH karena sampah bukan dari warga kami saja, tapi lebih dari empat desa dan pasar juga buang disitu,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Mukmin, sampah di TPS tersebut seringkali diangkut. Bahkan, dalam satu minggu ada sekitar 3 sampai 4 kali  yang pengangkutan. Namun, karena banyak yang membuang sampah di lokasi tersebut sehingga volume sampah cepat banyak.

Mukmin berharap, kepada DLH segera menindaklanjuti penanganan sampah tersebut agar tidak menganggu arus lalu lintas dan polusi udana. “Bila perlu, pengangkutan sampah itu sesering mungkin, agar tidak melebar ke badan jalan. Terakhir, kita minta dipindahkan TPS-nya. Tapi, sampai sekarang belum direalisasikan,” tandasnya. (cep)

Tags :
Kategori :

Terkait