Giliran Kota Cirebon Swab Test Massal Mulai Pekan Depan

Kamis 14-05-2020,21:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PEMERIKSAAN massal dengan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorakan atau swab test di Kota Cirebon akan dilakukan 18 Mei. Hingga saat ini tim surveilans Dinas Kesehatan dan puskesmas masih terus melakukan tracing atau penelusuran terhadap adanya kemungkinan penambahan pasien baru.

“RS Gunung Jati dan RS Pelabuhan, semoga tanggal 18, minggu depan sudah siap tes massal menggunakan PCR,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Dr Edy Sugiarto, Rabu (13/5).

Edy menambahkan, jika nantinya unit PCR dapat dipergunakan, maka dalam 1 hari dapat memproses 90 sampel swab. “Mohon doa semoga segera terlaksana,” harapnya. Sambil menunggu tes massal menggunakan PCR, Pemkot Cirebon masih mengandalkan rapid test.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cirebon Tri Mulyaningsih mengatakan, jika tes massal PCR telah dilakukan dan berjalan. Pemeriksaan menggunakan rapid test akan dihentikan dan pengadaannya pun akan disetop.

Baca juga:

Swab Test Massal di Kabupaten Cirebon Dimulai Hari Ini

Sementara itu, petugas surveilans dari dinkes maupun puskesmas, hingga kini masih terus melakukan tracing terhadap kemungkinan bertambahnya jumlah OPD, PDP, ataupun OTG. “Petugas surveilans jalan terus untuk tracing,” ujar Tri kepada Radar Cirebon.

2

Untuk rapid test dilakukan di Gedung BKKBN setiap Senin hingga Kamis, selama pengadaan masih ada. Menunggu PCR, dinkes masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah tersebut. Sedikitnya, lebih dari 1.594 orang paling berisiko di Kota Cirebon telah melakukan rapid test.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, untuk mendukung operasional swab test, RSD Gunung Jati sudah mengajukan penambahan anggaran Rp2 miliar. Anggaran itu salah satunya untuk pemenuhan kebutuhan reagen. RSD Gunung Jati setidaknya membutuhkan 3 ribu reagen.

“Direktur rumah sakit (RSD Gunung Jati) mengajukan penambahan anggaran Rp2 miliar, termasuk untuk kebutuhan reagen. Bagi kami tidak ada persoalan, karena secara teknis yang lebih paham adalah rumah sakit. Kami hanya memastikan ketersediaan anggaran,” tandas Agus.

Tags :
Kategori :

Terkait