Harga Gula Pasir dan Bawang Merah Masih Tinggi di Pasaran

Jumat 15-05-2020,02:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti dua komoditas pangan yakni harga gula pasir dan bawang merah yang masih melambung tinggi. Di lapangan, harga gula pasir hingga mencapai Rp 17,500 per kilogram (kg), dan bawang merah Rp 51 ribu per kilogram.

“Ada dua yang ingin saya soroti, gula pasir dan bawang merah. Rata-rata bawang merah masih Rp 51 ribu per kilogram. Sementara rata-rata gula saat ini hingga Rp 15.500 per kilogram,\" ujar Jokowi dalam video daring, Rabu (13/5).

Padahal, lanjut Jokowi, gula pasir yang ditetapkan pemerintah, yakni harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500/kg. Sementara, bawang merah dipatok Rp 32 ribu/kg.

Karenanya, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta kepada seluruh jajarannya untuk mencari biang kerok kenapa harga dua komoditas itu sampai terkerek cukup tinggi.

“Saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, urusan distribusi atau memang stok kurang atau memang ada yang sengaja mempermainkan harga. Saya minta cek di lapangan,” tegas Jokowi.

Terkait peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) bahwa Covid-19 berdampak pada kelangkaan bahan pangan, Jokowi meminta kepada jajarannya untuk mengamankan ketersediaan stok pangan di tengah kondisi corona ini.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berupaya menggenjot daya beli masyarakat melalui bantuan sosial (bansos). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahan pangan mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada pertengan April 2020.

2

“Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan pangan dan artinya daya beli masyarakat menurun,\" kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Satgas Pangan akan mengawasi distribusi gula pasir. Sehingga harga komoditas tersebut akan stabil.

“Satgas Pangan sudah ditugasi untuk memonitor setiap saat, seperti daripada salah satu pelelangan gula pun dimonitor oleh satgas pangan,” ujarnya.

Upaya lainnya, pemerintah kan mengalihkan dari gula rafinasi ke gula konsumsi untuk menambah stok. Dengan demikian, diharapkan langkah itu bisa membantu menekan kenaikan harga.

Di sisi lain, melambungnya harga gula juga disebabkan tak lancarnya impor gula lantaran adanya wabah corona. Hal itu membuat pasokan gula tak mencukupi.

“Harga gula memang ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena beberapa daerah di negara lain ada pembatasan akibat lockdown,” katanya.

Adapun upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam menstabilkan harga gula pasir, adalah sejak awal April telah meminta pabrikan gula rafinasi untuk ikut memproduksi gula pasir putih yang bisa dikonsumsi masyarakat.

Kemudian, sebanyak 250.000 ton gula pasir putih juga telah digelontorkan Kementan ke pasaran. Selain itu, Kementan juga bersinergi dengan instansi pemerintah lainnya menggelar operasi pasar (OP). (din/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait