Senin PCR RS Pelabuhan Beroperasi

Jumat 15-05-2020,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Rumah Sakit Pelabuhan awal pekan depan sudah siap mengoperasikan perangkat polymerase chain reaction (PCR). Kepastian ini disampaikan perwakilan manajemen dan penanggung jawab laboratorium, dr Winta Mandasari.

Winta yang juga manajer penunjang medis menjelaskan, Rumah Sakit Pelabuhan sudah memiliki alat PCR untuk melakukan pemeriksaan terhadap sampel swab. Mesin ini merupakan donasi dari BUMN melalui program IHC.

IHC BUMN menyalurkan mesin PCR sebanyak 18 unit dan untuk di Jawa Barat diberikan kepada RS Pelabuhan Cirebon. “Ini alat sudah datang, merk Roche dengan kapasitas running 94 sample swab sekali jalan,” ujar Winta, kepada Radar Cirebon, Kamis (14/5).

Sekali beroperasi, pemeriksaan sampel swab membutuhkan waktu 3,5 jam. Keberadaan alat ini diharapkan dapat mempercepat pemeriksaan kepada pasien covid-19 dan mereka yang berisiko. Sebab, selama ini wilayah Ciayumajakuning bermasalah dengan lamanya rentang waktu pemeriksaan sampel, karena semua swab dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

“Targetnya 18 Mei running, tapi sampai sekarang kami belum menerima sampel dan alatnya masih diinstal,” tuturnya.

Penanggung Jawab Laboratorium RS Pelabuhan Cirebon, dr Rose Indriyati MSC SpPK menambahkan, untuk memeriksa sample swab sudah disiapkan 6 tenaga laboran. Jumlah itu belum termasuk petugas yang membantu pelayanan adminsitratif. “Rencannya akan diterapkan sehari hanya satu shift. Kemampuan mesin mengecek sample swab hingga 94 sample. Jadi target pemeriksaan sehari bisa dua kali putaran mesin PCR,” jelasnya.

Rumah Sakit Pelabuhan, kata Rose, menargetkan sebulan pemeriksan 3 ribu sampel. Kemampuan ini didukung dengan sumber daya manusia dan perangkat yang memadai. Begitu juga reagent  sebanyak 3.200 unit sudah siap.

2

Reagent ini adalah bantuan dari BUMN IHC dan ada juga dari pembelian swadaya RS Pelabuhan Cirebon. “Jadi reagent ini cukup untuk pemeriksaan satu bulan,” katanya.

Rencananya, untuk pemeriksaan perdana akan dilakukan kepada mereka yang berpotensi terpapar, dalam hal ini tenaga kesehatan. Sedikitnya 40 orang tenaga kesehatan yang akan mengikuti pemeriksaan swab melalui PCR. Untuk selanjutnya, pemeriksaan tergantung kebutuhan. “Ini terbuka untuk masyarakat umum dan RS Pelabuhan bekerjasama dengan Dinkes Ciayumajakuning. Laboratorium kita juga sudah standar BSL-2,” ungkapnya.

Selain kesiapan perangkat, RS pelabuhan juga sudah melengkapi akun untuk pelaporan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, diminta melaporkan ke Labkesda Jabar dan Dinkes Kota Cirebon.

Teknis pemeriksaan sample swab sendiri, bisa dua kali dilakukan dengan hari yang berbeda. Bila seseorang diperiksa dan hasilnya negatif, diambil lagi swab. Harapannya, hasilnya maksimal dan benar-benar akurat. Kecuali hasil pertama positif, tidak perlu pengambilan swab ulang dan pasien akan langsung diisolasi.

RS Pelabuhan Cirebon juga telah menyiapkan fasilitas ruang isolasi dengan kapasitas 5 bed. Pasien positif covid-19 dapat dirawat di sini, tetapi dengan catatan tanpa alat bantu nafas. “Kalau Harus menggunakan alat bantun nafas akan kita rujuk. Dengan sistem rumah sakit rujukan, Kota Cirebon adalah RSDGJ.

Untuk pemanfaatan perangkat pengujian PCR ini, RS Pelabuhan sudah mengirimkan surat ke rumah sakit di Ciayumajakuning. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait