JAKARTA - Sejak Senin (1/7) hingga kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memanggil berbagai saksi untuk kasus proyek pembangunan sekolah olahraga Hambalang, Bogor. Menariknya, hampir selama sepekan itu pula para saksi yang diperiksa selalu terkait Anas Urbaningrum. Mantan Ketum Demokrat tersebut memang menjadi salah satu tersangka yang belum juga ditahan KPK. Jubir KPK Johan Budi SP enggan menanggapi apakah pemeriksaan intensif untuk Anas merupakan sebuah kode. Bahwa tidak lama lagi Anas bakal ditahan oleh penyidik KPK. Johan hanya menyebut kalau saksi-saksi itu terus diperiksa karena penyidik membutuhkan banyak informasi. \"Sejak awal, kami komitmen untuk speed up,\" kata Johan. Jawaban itu sekaligus membantah adanya tudingan-tudingan miring pada KPK. Seperti munculnya opini bahwa lembaga antirasuah itu \"mendiamkan\" kasus Hambalang. Atau, memberi keistimewaan terhadap para tersangka seperti Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Tudingan itu muncul karena kedua mantan petinggi Partai Demokrat itu tak kunjung ditahan. \"Tidak benar KPK mendiamkan kasus ini. Yang jelas, KPK ingin segera menuntaskan kasus Hambalang,\" imbuhnya. Soal speed up, Johan memastikan bakal berlaku sama terhadap kasus besar lainnya. Termasuk skandal Bank Century yang selalu menjadi alasan bagi pengritik kerja KPK untuk memberi pernyataan-pernyataan menyudutkan. Saat kembali disinggung apakah pemeriksaan itu bakal menjadi pertanda makin dekatnya penahanan terhadap Anas, Johan menjawab diplomatis. Pemanggilan para saksi untuk Anas secara estafet bisa jadi karena penyidik mendapat temuan-temuan baru. \"Intinya, KPK ingin menuntaskan kasus Hambalang secepatnya. Apakah akan diikuti pemanggilan dan penahanan, bisa saja terjadi,\" urainya. Kemarin, KPK melakukan pemanggilan lagi terhadap pekerja hotel. Dia adalah Yogi, manajer Hotel Aston Tropicana. Selain itu, ada Fadhil yang disebutkan KPK sebagai kayarawan dari PT Adhi Karya. Terakhir, ada politisi dari DPP Partai Demokrat bernama Didik Mukrianto yang juga masuk dalam daftar pemeriksaan. Usai diperiksa, Yogi mengaku ditanya soal pelaksanaan kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Seperti diketahui, kongres itu dilaksanakan di hotel Aston Tropicana dan menghasilkan Anas sebagai ketua umum. \"Soal benar tidaknya ada pelaksanaan kongres. Yang mengelola kongres oleh event organizer yang disewa partai,\" jelasnya. (dim)
Seminggu Periksa Saksi untuk Anas
Jumat 05-07-2013,11:17 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :