CIREBON - Kementerian Perhubungan RI akan mengganti semua PJU tenaga surya menjadi PJU listrik. Pasalnya, ketika menggunakan PJU tenaga surya, hampir semua PJU akinya hilang dicuri. Imbasnya, banyak PJU yang tidak aktif.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiadi kepada Radar mengatakan, awalnya pihaknya fokus pada pemeliharaan PJU saja di tahun 2020 ini. Namun, seiring waktu berjalan, ternyata dengan menggunakan PJU tenaga surya, akinya banyak dicuri orang-orang tidak bertanggung jawab. Sehingga, pihaknya berencana akan mengganti semua PJU tenaga surya menggunakan PJU listrik.
“Karena ada kelemahan PJU yang menggunakan solar itu banyak dicuri. Jadi, saya kembali ke yang pakai listrik saja. Tetapi kewajiban pemerintah daerah harus bayar listriknya,” ungkapnya, kemarin.
Terpisah, Kadishub Kabupaten Cirebon Denny Supdiana mengakui banyaknya pencurian aki PJU tenaga surya. “Yang jadi masalah, kalau tenaga surya kan bisa dilihat. Ada tempat menyimpan akinya. Tetapi masyarakat kurang menyadari, karena kelakuannya berdampak kepada banyak orang. Otomatis PJU-nya mati,” tuturnya.
Denny mengatakan, tidak hanya beberapa titik saja PJU yang akinya dicuri. Namun hampir semua aki PJU hilang dicuri. “Hampir di jalur nasional tenaga surya itu akinya hilang,” ujarnya.
Pihaknya juga mendengar adanya rencana Kemenhub untuk mengembalikan lagi PJU tenaga surya kepada PJU listrik. “Saya belum lama ini sempat bertemu langsung dengan pak Dirjen. Beliau ada keinginan mengganti lampu tenaga surya ini dengan lampu yang harus dibayar rekening listriknya. Sehingga kita akan melakukan kerja sama dengan kementerian. Nantinya, yang dari Kementerian memasang PJU, tetapi yang bayar listriknya dari Kabupaten Cirebon. Tetapi ini harus ada MoU,” bebernya.
Denny mengakui, menggunakan PJU tenaga surya lebih efisien ketimbang PJU listrik. “Kalau lebih efisien memang tenaga surya. Dan kita ganti akinya saja. Tetapi kalau tidak dicuri lagi. Nah kalau dicuri lagi bagaimana? Yang jadi masalah kan itu,” tuturnya. (den)