Bangkitkan Pariwisata Kota Cirebon

Kamis 18-06-2020,10:15 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MASA pandemi wabah covid-19 menghantam berbagai sektor. Salah satu yang terkena imbas luar biasa adalah sektor wisata. Menjelang diberlakukannya masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati mendorong sektor wisata mencoba dirintis kembali untuk bangkit.

Ditandandai dengan aksi bersih-bersih objek wisata Goa Sunyaragi, rabu (17/6), sebagai langkah awal untuk rencana kembali beroperasinya sejumlah objek wisata jelang diberlkaukanya masa AKB, yang tetap wajib menerapkan protokol kesehatan pencgahan covid-19.

Eti mengatakan, sektor pariwisata merupakan yang kena imbas luar biasa akibat pandemi ini. Sejumlah tempat wisata bersejarah di Kota Cirebon sudah tutupp hampir empat bulan. Imbasnya, sektor lain yang mendukung pariwisata seperti hotel, rumah makan, travel, dan ekonomi kreatif lainnya ikut vakum.

“Dengan menuju ke AKB ini, geliat pariwisata diharapkan dapat hidup kembali, dengan begitu maka diharapkan dapat menghidupkan perekonomian sektor lain seperti hotel restoran dan UMKM, sebab PAD Kota Cirebon paling tinggi selain pajak PBB juga dari hotel dan pariwisata,” ujarnya.

Eti menekankan dalam pembukaan operasinal objek wisata, wajib dilakukan dengan menerapkan seluruh protokol pencegahan covid-19. Seluruh pengelola dan pengunjung wajib pakai masker, cuci tangan sesering mungkin, tes suhu ketika memasuki area, jaga jarak, kapasitas pengunjung di objek wisata juga dibatasi.

“Situasi saat ini, bukan berarti sudah bebas seperti sebelum pandemi. Intinya, dalam upaya unutk membangkitkan lagi sektor yang menjadi andalan Kota Cirebon ini, tingkat kewaspadaan tetap harus dipedomani. Mudah-mudahan dengan pengaktifan kembali lokasi wisata secara terbatas dan ketat ini bisa kembali menggerakkan roda perekonomian di kota Cirebon,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam aksi ini diikuti oleh sejumlah unsur dari pemerintah daerah, TNI dan Polri, stakeholder pariwisata, PHRI, pegiat seni, komunitas, otomotif, dan berbagai unsur partisipan lainya. Dari kegiatan tersebut, tidak kurang dari 90 trash bag diangkut, karena selama ini pemeliharaan objek wisata cenderung menurun lantaran operasional yang vakum. (azs/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait