Banyak Terima Komplain, Kuwu Kebingungan

Rabu 10-07-2013,13:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

ASTANAJAPURA- Sejumlah kuwu mengaku khawatir terjadi konflik atara perangkat desa dengan warga, terkait bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Sebab, kuwu sama sekali tidak terlibat dalam pendataan rumah tangga sasaran (RTS). Kuwu Mertapada Wetan, Suparman mengatakan, data penerima BLSM berbeda dengan kondisi ril di lapangan. Banyak warga tidak mampu yang tidak masuk dalam data penerima bantuan kompensasi kenaikan harga BBM tersebut. “Datanya itu sangat tidak sesuai. Bayangin saja, warga yang masuk data penerima BLSM itu ada sekitar empat ratus warga, tetapi yang tidak terdata dan berhak menerima itu didata kita ada sekitar dua ribu orang,” bebernya, kepada Radar, Selasa (9/7). Suparman mengaku, dirinya kedatangan banyak warga yang tidak mendapat BLSM. Imbasnya, pemerintah desa berbenturan dengan warga. Dikhawatirkan, BLSM akan memicu konflik pemerintah desa dengan masyarakat. “Kami akan lakukan pendataan lagi, nanti datanya kita kasihkan kepada pemkab. Kalau nanti pembagian BLSM yang kedua ternyata tidak ada perbaikan, kita akan tolak pembagian BLSM,” tegasnya. Kuwu Karangsuwung, Toto Sunanto juga kecewa dengan data yang dipakai pemerintah pusat untuk membagikan BLSM. Diungkapkannya, di Desa Karangsuwung ada warga yang sudah meninggal dunia, mendapat BLSM. “Pendataan kita tidak dilibatkan, tapi saat pembagian BLSM kita dilibatkan. Ini seperti membenturkan kita dengan warga. Belum lagi ada masalah lain, seperti kita dibingungkan kalau pemilik kartu penerima BLSM itu sudah meninggal, sedangkan ahli waris yang tercantum dalam kartu tersebut juga sudah meninggal,” bebernya. Toto mengaku, sementara ini melakukan pemerataan pembagian BLSM. Warga yang mendapat bantuan BLSM terpaksa disunat, untuk dibagikan kepada warga lain yang tidak kebagian. Di tempat terpisah, Kuwu Jatiseeng, Soemarno juga melakukan hal yang sama. Dia berharap, pemerataan dana BLSM dapat mengobati kekecewaan warga yang tidak terdaftar sebagai rumah tangga sasaran (RTS). “Ini adalah upaya kita meredakan kekecewaan warga. Kita langsung lakukan subsidi silang. Dananya berasal dari para warga yang mendapatkan BLSM dengan kerendahan hatinya itu mereka berikan sumbangan kepada warga yang tidak menerima BLSM,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait