Minim Pendaftar, Swasta Terpaksa Buka Pendaftaran Hingga Agustus

Jumat 12-07-2013,10:25 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Kesulitan mendapatkan siswa juga dialami SMA Kartika dan SMP Kartika XIX. Dua sekolah itu dalam kondisi kurang siswa. Jumlah siswa yang mendaftar jauh dari kata memenuhi kuota. Kepala SMA Kartika Drs Masruri mengatakan, hingga saat ini baru 23 siswa mendaftar di sekolahnya. Itupun berkat usaha jemput bola yang dilakukan oleh pihak sekolah. “Kalau hanya menunggu, susah banget kayaknya. Kami ya mendatangi sekolah yang dekat, seperti SMPN 11. Saya berusaha jemput bola,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Lebih lanjut dijelaskan Masruri, tahun lalu sekolahnya mendapatkan 34 siswa. Minimalnya, pada tahun ini, jumlah siswa yang mendaftar tetap berada di jumlah tersebut. Tidak mengalami penurunan. “Sebenarnya ya kami membuka dua rombel. Ya sekitar butuh 70 siswa lah. Atau 60 juga sudah cukup karena bisa dibikin kelas kurus. Tapi ya sekarang bagaimana lagi. Sedapatnya, satu rombel saja sudah syukur. Yang terpenting kami berusaha,” bebernya. Dikatakannya, pendaftaran akan terus dibuka hingga Agustus mendatang. Dengan harapan, jumlah siswa yang mendaftar bisa memenuhi. “Padahal target tidak muluk. Semoga saja bisa terpenuhi,” lanjutnya. Kondisi yang lebih memprihatinkan juga terjadi SMP Kartika XIX. Hingga saat ini, hanya 10 siswa yang mendaftar. Itu pun satu siswa di antaranya terlihat ragu-ragu. Salah seorang guru, Eni Suherna merasa prihatin karena hampir setiap tahun jumlah pendaftar di sekolahnya sedikit. Tahun lalu, lanjut dia, pendaftar bisa mencapai angka 20 lebih. Meskipun pada perjalanannya, banyak siswa yang tanpa kabar dan ternyata sudah diterima di sekolah negeri. “Tahun kemarin hanya 17 orang. Kebanyakan di tengah perjalanan, pada tidak melanjutkan. Karena mendadak sudah pindah ke sekolah negeri,” lanjutnya. Upaya jemput bola pun telah dilakukan oleh pihak sekolah. Guru-guru disebar pada sejumlah sekolah untuk menjemput siswa yang tidak terakomodir di negeri. Namun sayangnya, upaya tersebut seolah sia-sia. “Kita coba menginformasikan, tapi sampai sekarang baru 10 yang mendaftar,” lanjutnya. Dirinya pun berharap pihak pemerintah juga memikirkan nasib sekolah swasta. Karena hampir mayoritas jumlah pendaftar di sekolah swasta lebih sedikit dari rombel yang disiapkan. Minimalnya, kata dia, pendistribusian siswa di sekolah swasta bisa merata, dan semuanya tidak tersedot di sekolah negeri. “Sekolah swasta kekurangan siswa,” lanjutnya. Senada, Kepala SMP Widaya Utama, Agus Sunandar mengatakan, pada pelaksanaan PPDB tahun ini sekolah swasta dizalimi. Pasalnya, komitmen tanpa PPDB dua hanyalah sebatas komitmen belaka yang tidak dijalankan dengan baik. \"Sekarang katanya perubahan, tapi perubahan apa kalau memang aturan yang dibuat itu dilanggar? Karena pada praktiknya, tetap saja ada PPDB jilid dua. Ada oknum yang memaksakan,\" ujarnya, kemarin. Terkait jumlah siswa yang mendaftar, Agus menjelaskan hingga kini jumlah siswa yang mendaftar di sekolahnya baru 7 siswa. \"Masih di bawah sepuluh. Baru tujuh siswa yang mendaftar,\" tukasnya. (kmg)   FAKTA SEKOLAH SWASTA -SMA Kartika, 23 siswa mendaftar -SMP Kartika, 10 siswa yang mendaftar -SMA Widya Utama, baru 9 siswa yang mendaftar -SMP Widaya Utama, 7 siswa yang mendaftar     FOTO: IDA AYU KOMANG/RADAR CIREBON MASIH SEPI. Suasana pendaftaran siswa baru di SMA Kartika XIX tampak sepi, kemarin. Jumlah siswa yang mendaftar ke sekolah itu baru 23 siswa.  

Tags :
Kategori :

Terkait