Pupuk Urea Langka, Distanbunakhut Jamin Aman

Jumat 12-07-2013,13:02 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

GEGESIK - Sejumlah petani di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, mulai mengeluhkan kelangkaan pupuk urea. Selain barangnya langka, harga pupuk urea juga mengalami kenaikan cukup tinggi. Padahal, kebutuhan pupuk urea di wilayah Kecamatan Gegesik mencapai 300-400 ton setiap musim pemupukan padi. Ketua Paguyuban Petani Pura Cirebon, H Uuk Khuzaeni yang membawahi 35 kelompok tani se-Kecamatan Gegesik berharap, pemerintah peduli dalam mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk. Pasalnya, jika dalam waktu satu minggu belum ada pupuk, maka bisa mengakibatkan puso. “Saat ini, ketinggian tanaman padi merupakan kondisi yang cocok untuk dipupuk. Kalau dalam seminggu tidak ada pemupukan, kemungkinan besar akan mengalami puso,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (11/7). Uuk juga menyebutkan, saat ini kondisi tanaman padi yang sudah agak tinggi mulai layu karena tidak adanya pupuk. Pihaknya menduga ada pihak ketiga yang menyebabkan langkanya pupuk urea. “Apakah pupuk urea benar-benar langka atau memang ada penimbunan? Kami meminta agar pemerintah melalui instansi terkait dapat memfasilitasi kelangkaan pupuk,” keluhnya. Hal senada diungkapkan Jufri, petani yang juga sekretaris di paguyuban para petani tersebut. Menurutnya, jika memang ada penimbunan, pihaknya meminta agar pemerintah Kabupaten Cirebon melalui instansi terkait bertindak tegas. “Kelangkaan pupuk ini harus segera diatasi. Kalau tidak, kami para petani akan mengalami kerugian besar,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon, Ir H Ali Effendi membantah tegas kelangkaan pupuk urea di Kabupaten Cirebon, khususnya di wilayah Kecamatan Gegesik. Pihaknya berani memastikan ketersediaan pupuk urea aman dan masih cukup banyak. Menurutnya, kelangkaan pupuk urea di Kecamatan Gegesik diakibatkan karena sebagian besar kios-kios pupuk yang berada di wilayah tersebut masih terkendala perizinan. “Pihak distributor tidak mau menyuplai barang di wilayah Kecamatan Gegesik. Jadi bukan karena adanya pihak ketiga atau oknum tertentu yang bermain. Petugas dari distanbunakhut juga sudah saya perintahkan dan mereka sedang mengecek ke lokasi,” paparnya. Ali menjelaskan, suplai pupuk di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cirebon yang kiosnya tidak bermasalah soal perizinan, justru masih banyak dan cukup tersedia. Dan harga pupuk urea masih mampu dibeli oleh para petani. “Masih banyak kok bisa dicek ke Kecamatan Mundu, Kedawung, Palimanan dan lainnya, pupuk masih melimpah. Khusus untuk Kecamatan Gegesik, saya melihat di sana masih banyak kios yang terkendala perizinan. Jadi, pihak distributor enggan menyuplai pupuk tersebut,” ungkapnya. Terpisah, salah seorang petani di Kecamatan Sumber, Toni (39) menuturkan, pihaknya dapat membeli pupuk urea tanpa merasa kesulitan dengan harga normal antara Rp1.700-2.800/kilogram, tergantung merek dan kebutuhan. “Masih banyak kok, gak kesulitan. Untuk harga masih wajar tergantung merek,” tuturnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait