JAKARTA – Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp230 triliun di tahun 2021. Angka ini meningkat dibandingkan target 2020 yang hanya sebesar Rp190 triliun.
“Ekspansi KUR terus, target tahun ini Rp190 triliun, dan tahun depan ditargetkan menjadi Rp230 triliun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto dalam video daring di Jakarta, kemarin (10/9).
Dia menyebut, data per Agustus realisasi KUR untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus mengalami peningkatan yang sudah mencapai Rp103,17 triliun dari target tahun ini sebesar Rp190 triliun.
“Dan jumlah debiturnya 3 juta orang. Artinya program UMKM terkait relaksasi dari pembayaran bunga yang disubsidi pemerintah sudah berjalan,” katanya.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman sebelumnya menyampaikan hingga 30 Juli 2020 telah menyalurkan KUR senilai Rp93,53 triliun 53 persen dari target realisasi tahun 2020.
“Target tahun 2020 yaitu Rp176,22 triliun dan rencananya untuk 2,7 debitur baru,” ujarnya.
Dia merinci, KUR Mikro sudah tersalurkan sebesar Rp83,80 triliun untuk 1,8 juta debitur. Kemudian, KUR kecil atau KUR khusus yang sudah disalurkan sebesar Rp19,04 triliun untuk 100 ribu debitur.
“Sementara untuk KUR TKI itu sudah tersalurkan sebesar Rp267 miliar kepada 9.475 debitur,” ucapnya.
Dia mencatat, total realisasi subsidi bunga KUR hingga 31 Agustus 2020 mencapai Rp9,8 triliun atau sekitar 51,8 persen dari pagu anggaran senilai Rp18,9 triliun.
Sevelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan, hasil rapat komite diperkirakan realisasi penyaluran KUR sepanjang 2020 diperkirakan hanya mencapai Rp160 triliun.
Rendahnya realisasi KUR ini diakibatkan oleh sejumlah perbankan mengalami kendala dalam penyaluran di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun, kini sudah ada lembaga keuangan yang bisa diandalkan untuk mempercepat proses penyaluran KUR. (din/fin)