Ok
Daya Motor

Tindak-lanjut Program Sister Province, Sekda Jabar: Harus Ada Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Tindak-lanjut Program Sister Province, Sekda Jabar: Harus Ada Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Tindaklanjuti program Sister Province Sekda Jabar Herman Suryatman menerima Kunjungan Delegasi Pemerintah Prefektur Shizuoka di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 7 Februari 2025.-Biro Adpim Jabar-

"Tahun 2025 Ada 8.000 pendaftar dari tenaga kerja dengan kuota 200. Dari (kuota) 200 paling hanya 85 orang kualitas bahasanya (yang memenuhi) standar," ucap Herman. 

"Kami harus koordinasi dengan kabupaten dan kota untuk menyiapkan tenaga pengajar berbahasa Jepang agar para pemuda kabupaten/kota memiliki keterampilan bahasa sampai memiliki kualifikasi N3," tambahnya.

Pemerintah Provinsi Jabar dan Prefektur Shizuoka telah menyiapkan beasiswa pendidikan bagi warga Jawa Barat

BACA JUGA:Komisi X DPR RI Minta Pemerintah Dampingi Sekolah Dalam Tahapan SNPMB 2025

"Kita juga bekerja sama dengan bidang pendidikan beasiswa untuk menimba ilmu di Prefektur Shizuoka," ucapnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jabar bersama Prefektur Shizuoka Jepang terus mempertajam kerja sama bidang pendidikan saling menguntungkan. 

Superintendent of Education atau Kepala Dinas Pendidikan Prefektur Shizuoka Jepang Mr. Shigehiro Ikegami mengunjungi SMA Negeri 8 Kota Bandung di Jalan Solontongan dan Bandung Independent School di Jalan Soeria Soemantri. 

BACA JUGA:Sufmi Dasco Ahmad Desak Komisi X Panggil Kementerian Terkait Bahas Polemik SNPMB Jalur SNPB 2025

Pada kunjungan kedua sekolah tersebut, Shigehiro menegaskan komitmen pemerintah Shizuoka untuk melanjutkan kerja sama pendidikan dengan Pemerintah Provinsi Jabar. 

"Di antara bentuk kerja sama itu antara lain dengan pertukaran pelajar antara Fuji no Kuni International Highschool Shizuoka dengan beberapa SMA dengan kurikulum International Baccalaureate (IB)," katanya. 

Kurikulum IB adalah program pendidikan internasional yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan akademik, dan sikap sosial siswa, yang dirancang untuk siswa usia 3 – 19 tahun. 

Menurut Shigehiro, sebelum kerja sama pertukaran pelajar diresmikan sebenarnya sudah ada beberapa pelajar dari Shizuoka yang belajar di SMA Negeri 8 Bandung.

"Kami mengunjungi SMA 8, sekaligus menengok pelajar kami yang tengah belajar di SMA 8. Mereka sangat kerasan belajar di SMA 8 dan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan," tuturnya.

BACA JUGA:Tim SNPMB 2025 Beri Kesempatan Sekolah Lengkapi PDSS Sampai Jumat 7 Februari 2025

Selain pengembangan di bidang pendidikan terutama dalam penerapan kurikulum yang sedang berkembang, delegasi bidang pendidikan Shizuoka juga berencana mengunjungi situs budaya atau pendidikan di Jawa Barat. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait