Belajar Seni Ukir Cirebon dari Nol Pun Bisa, Upaya Komunitas Ukir Bedulan Jaga Warisan Leluhur
Dodi, Warga Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, memberikan pendidikan seni pahat kepada anak-anak, Senin (30/6/2025).-Samsul Huda-Radar Cirebon
Dodi menurunkan ilmunya kepada para generasi muda. Dia mengajar berbagai motif ukiran khas Cirebon. Mulai dari Mega Mendung hingga tokoh pewayangan.
Alat yang dia gunakan sederhana. Pahat dan palu kecil. Menurut dia, yang paling dibutuhkan adalah ketekunan.
“Kalau ukuran kecil bisa jadi dalam seminggu, tapi kalau besar bisa sampai dua bulan. Tergantung detail dan ukuran," tutur Dodi.
Saat mengajar, Dodi punya teknik tersendiri. Menggunakan gambar sebagai pola.
Caranya, gambar dipindai ke plastik sebagai pola dasar. Pola itu kemudian ditempel di atas kayu dan menjadi panduan sebagai awal dalam mengukir.
“Karena itu, saya selalu menyimpan salinan pola. Jaga-jaga ketika yang satu rusak," katanya.
Dodi mengatakan, komunitas Ukir Bedulan menjadi seperti oasis bagi anak-anak, remaja, bahkan orang tua yang masih ingin menyentuh warisan budaya mereka sendiri.
Ia meyakini, setiap guratan pahat di atas kayu, sebagai bentuk perlawanan terhadap lupa.
Jauh sebelum mendirikan komunitas, ia pernah menjadi murid. Belajar dari seorang maestro ukir asal Cirebon bernama Mas Joko.
Bertahun-tahun ia menyerap ilmu, teknik, dan filosofi di balik setiap motif ukiran. Dari gurunya itulah Dodi belajar. Mengukir bukan sekadar membentuk kayu, tapi juga membentuk jiwa.
Kini, semua yang ia dapat dari gurunya diwariskan kembali. Tanpa pamrih. Tanpa bayaran. Gratis. (sam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


