SPMB 2025 Selesai, 46 SMP Negeri di Kabupaten Cirebon Kekurangan Siswa, Kok Bisa?
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto.-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
Proses pendaftaran sekolah baru akan ditutup bersamaan dengan penutupan Data Pokok Pendidikan atau Dapodik.
“Sekolah yang sudah memenuhi kuota, tidak boleh menambah siswa lagi, apapun alasannya,” ujar Roni.
“Aturannya sudah jelas di Permendiknas. Kalau memaksa, siswa yang masuk di luar kuota, tidak akan bisa mendapatkan raport dan administrasi sekolah lainnya,” tambahnya.
Kesenjangan ini nanti bisa berlangsung selama anak tersebut menempuh pendidikan atau tiga tahun ke depan.
"Solusinya, silakan mencari sekolah-sekolah yang masih kosong," katanya.
Roni menekankan agar para orang tua segera mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah yang kuotanya masih tersedia.
“Kalau sekolah tujuan sudah penuh, silakan memilih sekolah lain yang masih punya kursi kosong,” jelasnya.
Lantas, apa penyebab SMP Negeri di Kabupaten Cirebon masih mengalami kekurangan siswa?
Menurut Roni, ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya karena beberapa sekolah swasta membuka pendaftaran lebih awal dibanding SMP Negeri.
“Banyak sekolah swasta sudah penuh duluan, seperti SMP PUI Palimanan, SMP PGRI Ciledug, dan beberapa lainnya. Jadi, sebelum SMPN membuka pendaftaran, mereka sudah menerima siswa,” ungkapnya.
Namun demikian, Kadisdik menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya memastikan seluruh anak di Kabupaten Cirebon melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Yang jadi masalah bukan pilih sekolah negeri atau swasta, tapi kalau anak-anak ini tidak melanjutkan sekolah sama sekali. Kami juga akan melakukan penanganan khusus untuk anak-anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan dari SD ke SMP,” pungkas Roni.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


