Ahli Patah Tulang Desa Sindangkasih Beber Diteruskan Oleh 3 Generasi
Suratman, ahli patah tulang asal Desa Sindangkasih Kabupaten Cirebon sudah berpulang. Prakteknya kini diteruskan oleh 3 anaknya.-Tangkapan Layar-Instagram
"Sama seperti biasa (jam buka), tapi kalau sore hari hingga malam, Ahlani yang melayani pasien," ucap Ika kepada radarcirebon.com, Selasa 22 Juli 2025.
Wak Ulis, ahli patah tulang asal Desa Sindangkasih ini, berpulang pada hari Senin 21 Juli 2025, sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Kepala Desa Sumber Kulon Majalengka Tolak Salurkan Beras Bantuan, Ini Alasannya
BACA JUGA:Kabupaten Majalengka Menarik Pelaku Industri Hiburan Nasional, Ini Agenda Terdekat
Suratman meninggal dunia di usia 86 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon, karena sakit komplikasi yang dideritanya belum lama ini.
Ika salah satu putranya menjelaskan, sebelum meninggal dunia di RS Ciremai, ayahnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit Putra Bahagia karena mengalami sesak nafas akibat terjatuh di kamar mandi.
"Selama 5 hari dirawat di Rumah Sakit Putra Bahagia, baru sehari pulang ke rumah dibawa lagi ke Ciremai," ucap Ika.
Adapun hasil diagnosa dokter, bagian paru-paru ayahnya itu mengalami serangan virus yang menyebar dengan cepat.
BACA JUGA:SMK Swasta Terpukul, Hanya 5 Siswa Baru Akibat Kebijakan Gubernur
Dari keterangan dokter, dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk penyebaran virus pada tubuh yang sehat.
Namun karena usia ayahnya sudah lanjut dan kondisi tubuh sudah lemah, penyebaran virus menjadi lebih ganas.
"Karena kondisi lemah, penyebaran jadi cepat, sekitar satu minggu. Pas mau dipasang ventilator," ungkap Ika yang juga sebagai Wakil Kepala SMPN 1 Sedong, Kabupaten Cirebon.
Suratman terkenal dengan panggilan Wak Ulis. Nama tersebut diperolehnya karena Suratman pernah menjabat sebagai Juru Tulis di pemerintahan desa setempat periode 90-an.
BACA JUGA:TEGAS! BRI Branch Office Kuningan Pecat dan Pidanakan Pelaku Fraud
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


