Sisi Lain dari Ngunjung Buyut Danamulya, Ogoh-ogoh Tikus Kantor Jadi Sorotan
Ogoh-ogoh Tikus Kantor di festival ngunjung buyut danamulya sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah desa setempat.-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM
Tak berhenti di situ, sindiran kultural ini juga sempat "menyenggol" pejabat daerah, mulai dari Bupati Imron hingga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Warga berharap kritik melalui karya seni ini bisa menggugah kesadaran pemangku kebijakan agar lebih serius memperhatikan kebutuhan masyarakat, terutama soal infrastruktur dasar seperti jalan.
Lebih jauh lagi, puncak dari pesan yang disampaikan melalui ogoh-ogoh tersebut adalah desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan mengaudit penggunaan dana desa di Danamulya.
BACA JUGA:Kapan Seleksi CPNS 2026 Dibuka? Berikut Keterangan Terbaru dari KemenPAN-RB
"Isu transparansi dan akuntabilitas menjadi sorotan, sebab warga merasa perlu ada transparansi dan akuntabilitas terkait pengelolaan anggaran yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan bersama," terangnya.
Ia menambahkan, bahwa festival budaya yang biasanya menjadi ruang kebersamaan dan hiburan, tahun ini berubah menjadi panggung ekspresi publik.
Melalui simbol tikus kantor, masyarakat Danamulya menegaskan bahwa mereka bukan hanya penonton, melainkan juga pengawas yang kritis terhadap jalannya pemerintahan di tingkat desa. (sam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


