Ok
Daya Motor

Mengintip UMKM Naik Kelas, Ini Cara Bonscherry Bakery Membangun Kepercayaan Pelanggan

Mengintip UMKM Naik Kelas, Ini Cara Bonscherry Bakery Membangun Kepercayaan Pelanggan

OBSERVASI. Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kelas 1D Semester 2, foto bersama Kepala Toko Bonscherry Bakery usai melakukan observasi.-UGJ Cirebon-radarcirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tak sedikit pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang makin ketat. Salah satunya adalah Bonscherry Bakery.

Usaha roti dan kue lokal di Kota Cirebon ini sukses ‘naik kelas’ berkat konsistensinya membangun kepercayaan pelanggan.

Bonscherry Bakery menjadi salah satu UMKM di Kota Cirebon yang menarik perhatian. Usaha ini bahkan dijadikan objek observasi oleh Mahasiswa Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kelas 1D Semester 2.

Mereka adalah Vhiby Nayla Robinero, Lutfi Dito Ferizqo, Giska Laudia Arfa, Suhalifah Nika Usaeri, Indah Purnama, Dwi Riyanti dan Cahya Faris Ditria dengan arahan dosen pembimbing Nurhana Dhea Parlina SE MM.

BACA JUGA:Baraja Coffee Amphitheater: Meracik Rasa dan Budaya dalam Secangkir Kopi

Setiap pelanggan yang berkunjung ke toko disambut dengan aroma kue dan roti segar yang langsung menggugah selera. Di balik harum roti tersebut, tersimpan perjalanan panjang penuh perjuangan yang membentuk reputasi Bonscherry sebagai salah satu bakery lokal andalan di Kota Cirebon.

Berdiri sejak tahun 1996 dengan modal tabungan pribadi sang pemilik, tanpa campur tangan investor, namun siapa sangka bisnis yang bermula dari dapur rumahan di tahun 1984.

Nama "Bonscherry" sendiri punya cerita unik. Terinspirasi dari ejaan lama Kota Cirebon pada masa kolonial Belanda, yaitu "Cheribon", sang pemilik dengan kreatif membalik kata tersebut menjadi "Bonscherry". Nama inilah yang kini menjadi identitas kuat sekaligus ciri khas toko roti tersebut.

Mulanya, Bonscherry memulai usaha dengan menawarkan produk roti dan kue ke kantor-kantor sebagai konsumsi rapat atau acara. Bahkan sebelum memiliki toko sendiri, Bonscherry sudah aktif memproduksi kue dan mendistribusikannya ke pasar dan pedagang.

BACA JUGA:Telkom Percepat Transformasi Pendidikan Digital lewat Program IDL di Garut

Strategi ini dilakukan untuk membangun jaringan dan mengenalkan produk secara luas ke banyak orang. Lambat laun, usaha ini pun berkembang pesat. Permintaan yang terus meningkat mendorong pengembangan usaha hingga akhirnya membuka toko roti sendiri sebagai bentuk ekspansi.

Di era digital, Bonscherry pernah mencoba memperluas jangkauan pasar dengan meluncurkan website resmi. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia, strategi ini belum bisa dijalankan optimal dan akhirnya dihentikan. Kini, Bonscherry kembali fokus pada penjualan langsung, mengandalkan kualitas rasa, pelayanan hangat, dan loyalitas pelanggan setia di Cirebon.

Soal tenaga kerja, Bonscherry memiliki sistem rekrutmen yang mendukung regenerasi. Setiap calon karyawan melewati tahap wawancara untuk melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.

Menariknya, Bonscherry membuka peluang bagi tenaga kerja muda, bahkan yang belum berpengalaman. Agar cepat beradaptasi, karyawan baru mendapat pelatihan singkat sekitar satu hari sebelum belajar langsung dari senior mereka sambil bekerja. Proses ini membuat mereka cepat mahir sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan.

BACA JUGA:Geng Motor Serang Polisi di Majalengka, Korban Alami Luka Sabetan Senjata Tajam

Menjaga kualitas adalah komitmen utama Bonscherry. Setiap proses produksi diawasi ketat, mulai dari pemilihan bahan, pembuatan kue, hingga penataan produk di etalase toko. Kebersihan menjadi prioritas, bahkan Dinas Kesehatan rutin melakukan pengecekan untuk memastikan standar kebersihan terpenuhi.

Kepuasan pelanggan juga selalu diutamakan. Setiap keluhan akan ditangani sebaik mungkin dengan penuh tanggungjawab. Jika ada kue rusak atau berjamur, toko tak segan menggantinya. Begitu juga jika minuman terasa asam, asalkan ada bukti jelas, mereka akan memberi pengganti tanpa ragu.

Pelayanan cepat menjadi keunggulan lain Bonscherry. Meski terkadang terjadi keterlambatan saat pesanan membludak, sekitar 15 menit. Namun, kepercayaan pelanggan tetap terjaga berkat sikap tanggap dan ramah karyawan. Yang membuat Bonscherry berbeda dari toko roti lain adalah variasi produk yang lengkap, rasa yang konsisten lezat, dan harga yang tetap terjangkau.

Tidak hanya itu rasa dan harga yang terjangkau menjadi pilihan bagi konsumen.  

BACA JUGA:Honorer R2 dan R3 Kota Cirebon Adu Data dengan BKPSDM Demi Kepastian Status PPPK 2024

Ketan bumbu menjadi salah satu kue yang menjadi favorit pelanggan hingga saat ini. Selain itu, varian bolu seperti marble dan marmer cake juga banyak diminati oleh konsumen. Hingga saat ini, Bonscherry masih menerima titipan produk dari pelaku UMKM lain.

Sekitar 99% produk yang dijual merupakan produksi sendiri, sementara 1% adalah produk titipan. Beberapa di antaranya seperti bola-bola berbahan ketan yang menyerupai keripik, dijual di toko mereka.

Dengan pengalaman panjang, Bonscherry Bakery membuktikan kunci sukses UMKM adalah konsistensi menjaga kualitas, kebersihan, dan kepercayaan pelanggan. Dukungan terhadap pelaku UMKM lain serta keterbukaan terhadap kritik membuktikan Bonscherry bukan sekadar toko roti, tetapi bagian dari perkembangan kuliner Kota Cirebon yang patut dibanggakan. (Sam) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait