Pemicu Demo Orang Tua Murid di Kota Cirebon, Seragam SMP Dipatok Rp3 Juta tanpa Kuitansi
Demo orang tua murid di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon.-Foto: Dedi Haryadi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Demo orang tua murid di Kota Cirebon menjadi sorotan, Rabu, 30, Juli 2025.
Mereka bersama sejumlah elemen mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Cirebon.
Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon menjadi sasaran bagi masyarakat dan pegiat pendidikan menyampaikan aspirasi.
Salah satu peserta demo, Tryas Mohammad Purnawarman mengungkapkan, ada kejanggalan dalam pungutan uang seragam siswa di salah satu sekolah menengah pertama negeri (SMPN).
BACA JUGA:Danantara Bakal Beli Tanah di Arab Saudi untuk Bangun Kampung Haji, Jaraknya Tak Jauh dari Mekkah
Pungutan tersebut sebesar Rp3 juta. Tapi pihak sekolah tidak memberikan rincian dan kuitansi kepada orang tua.
"Tidak ada kuitansi dan rincian, hanya keterangan lisan dari pihak sekolah," kata Tryas di lokasi unjuk rasa.
Bukan hanya soal uang seragam. Demo kali ini merupakan buntut kekesalan yang memuncak dari orang tua siswa.
Mereka kesulitan menyampaikan aspirasi, terutama sepanjang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
BACA JUGA:Perintah Presiden Prabowo: Pelaku Beras Oplosan Ditindak Tegas, Rakyat Jangan Dirugikan
Disinyalir pelaksanaan SPMB tersebut banyak permainan, karena siswa yang benar-benar tinggal di dekat sekolah malah tidak diterima.
Namun siswa dari luar zonasi justru bisa diterima karena jarak yang lebih dekat.
"Ada permainan jarak di zonasi SPMB. Ini ada permainan dari disdik Kota Cirebon bekerjasama dengan sekolah," tegasnya.
Permainan tersebut, kata dia, telah menggerus hak warga yang benar-benar tinggal di sekitar sekolah justru tidak diterima.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


