Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Kuningan Perkenalkan Dua Program
Pemkab Kuningan memperkenalkan dua program yang merupakan bagian dari ketahanan pangan. Diluncurkan di ajang Kegiatan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2025.--Radar Kuningan
BACA JUGA:CFD Perdana Disambut Antusias, Pemkab Indramayu Rancang Car Free Night
"Menstabilkan harga, dan memastikan dapur masyarakat tetap hidup," tegasnya.
Bersamaan dengan itu, pemerintah daerah juga meresmikan Bang Pupuk (Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk). Program fasilitasi bagi 376 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di seluruh desa dan kelurahan di Kuningan.
Tujuan utamanya adalah mempercepat dan mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi, sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Tiga Gapoktan menerima bantuan secara simbolis dalam acara tersebut yakni Gapoktan Kerta Mukti dari Desa Sakerta Timur Darma, Gapoktan Tumenggung Jaya Makmur dari Desa Karangmangu, serta Gapoktan Karya Mulya dari Desa Cikaso.
BACA JUGA:43 Ribu Lebih Warga Majalengka Dicoret dari BPJS Kesehatan PBI, Simak Penjelasan Dinas Sosial
Kedua inisiatif ini, merupakan bagian dari program 100 Hari Kerja Bupati Kuningan untuk sektor pangan.
Program tersebut, dirancang untuk memberikan dampak cepat (quick impact) dengan fokus pada edukasi masyarakat, efisiensi pertanian, serta pengendalian harga di tengah tantangan global.
Dr Wahyu menambahkan, CEF 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara budaya, pertanian, dan ekonomi kreatif dalam membangun masa depan wilayah Ciayumajakuning yang lebih tangguh, inovatif, dan mandiri.
Sementara itu, peluncuran program Taman Masagi dan Bang Pupuk di ajang CEF 2025, merupakan komitmen Pemkab Kuningan dalam mendorong ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
BACA JUGA:Pertama !BRI Terbitkan Social Bond Senilai Rp5 Triliun Dukung Pembiayaan Inklusif dan Berkelanjutan
Acara yang merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah ini, mengangkat tema “Merayakan Budaya, Melestarikan Alam”.
Tujuannya digelar acara tersebut, guna menekankan peran penting daerah dalam membangun ekonomi rakyat melalui pendekatan berbasis budaya dan pertanian.
Bupati Kuningan dalam sambutannya menegaskan, bahwa CEF bukan sekadar festival ekonomi, tetapi menjadi ruang pertemuan lintas sektor dan generasi untuk mendorong kolaborasi nyata dalam menghadapi tantangan ekonomi, khususnya di sektor pangan.
"Kita tidak bisa hanya menunggu saat harga pangan melonjak. Perlu aksi nyata. Mari kita gerakkan masyarakat untuk menanam, pemerintah mendampingi, dan petani diberi akses kemudahan. Ini adalah upaya jangka panjang yang dimulai dari langkah kecil,” ujar Bupati Dian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


