Program Regenerasi Petani Kuningan Dituduh Hanya Seremonial, Diskatan Beri Bantahan
Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah menegaskan bahwa regenerasi petani di Kuningan bukan sekadar slogan, melainkan program nyata yang sedang berjalan dengan pendekatan bertahap dan terukur.--Radar Kuningan
Selain di lahan pertanian konvensional, regenerasi juga berlangsung melalui jalur urban farming atau pertanian perkotaan. ST2023 mencatat 69 rumah tangga dan 69 unit usaha individu di Kuningan aktif mengembangkan pertanian di lahan terbatas.
"Urban farming ini sangat relevan bagi generasi muda dan ibu rumah tangga di kawasan perkotaan. Kami sudah melakukan pelatihan, penyediaan bibit hortikultura, dan kerja sama dengan PKK serta Kelompok Wanita Tani (KWT),” katanya.
Pihaknya telah menyusun berbagai strategi untuk mempercepat regenerasi petani, di antaranya pelatihan dan sekolah lapang untuk petani muda melalui kerja sama dengan BPP dan para penyuluh.
Kemudian pemberdayaan petani melalui bantuan alat mesin pertanian dan teknologi, kegiatan demplot teknologi berbasis ketahanan pangan di desa-desa, kolaborasi dengan perguruan tinggi dan swasta untuk program inkubasi petani milenial, dan mendorong peran Bumdes dan UMKM berbasis produk pertanian milenial.
BACA JUGA:Petani Singkup Kuningan Tanam Padi Varietas Baru, Produktivitas Tinggi dan Hemat Pupuk
"Kami serius membangun ekosistem pertanian yang ramah generasi muda. Tapi tentu perlu proses dan waktu. Ini bukan pekerjaan instan,” tegasnya.
Dia menjelaskan, regenerasi petani adalah proses panjang yang butuh narasi positif dan sinergi lintas sektor. "Kritik itu penting, tapi jangan lupa untuk ikut menjadi bagian dari solusi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


