Inilah Sejumlah Inovasi BMKG untuk Kurangi Resiko Bencana Alam dan Perubahan Iklim
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.-Foto: Sekretariat Presiden-radarcirebon.com
Meteorology Early Warning System (MEWS) kini mampu memberikan prakiraan cuaca harian hingga 10 hari ke depan secara lebih terperinci hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
Sementara itu, Climate Early Warning System (CEWS) menyediakan prediksi iklim jangka menengah dan panjang yang sangat bermanfaat bagi sektor pertanian, perikanan, energi, dan pengelolaan air.
“Dengan teknologi ini, petani dan nelayan bisa lebih tepat menentukan waktu tanam dan melaut. Di beberapa daerah, hasil panen bahkan meningkat,” imbuhnya.
BACA JUGA:Presiden RI Luncurkan Koperasi Merah Putih, Pemkot Cirebon Dukung Ekonomi Kerakyatan
BACA JUGA:Ditahan Imbang 0-0 oleh Malaysia, Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala AFF U-23
Selain aspek teknologi, BMKG juga mendorong penguatan literasi dan kesiapsiagaan masyarakat melalui program edukatif seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI), MOSAIC, dan BMKG Goes to School, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas.
Mengusung tema “Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini oleh Semua,” peringatan HMKGN tahun ini menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi tantangan iklim dan bencana secara kolektif.
"Transformasi BMKG bukan hanya soal digitalisasi. Yang terpenting adalah menciptakan sistem yang memungkinkan semua pihak bertindak sebelum bencana terjadi. Itulah fondasi kita menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


