Ternyata Kabupaten Cirebon Jawabannya, Solusi Ketergantungan Garam Impor

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Petani garam yang ada di Kabupaten Cirebon, ternyata memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Selain itu, produksi yang dihasilkan oleh petambak garam di Kabupaten Cirebon, bisa menjadi solusi atas ketergantungan Indonesia terhadap garam impor.

Selama ini, kebutuhan garam Indonesia untuk produksi pangan maupun kesehatan didatangkan dari luar negeri dalam jumlah besar setiap tahun.

Oleh karena itu, dengan dilakukan pengembangan petani garam yang ada di Kabupaten Cirebon, pasokan dalam jumlah besar yang selama dibutuhkan Indonesia, bisa tertutupi.

Demikian disampaikan, Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Cirebon, Dangi SSi MSc MT dikutip dari Harian Radar Cirebon.

BACA JUGA:Akses Jalan Petani Garam di Indramayu Rusak Sejak 2012, Makin Parah di Musim Hujan

Dikatakan Dangi, lahan petani garam di Kabupaten Cirebon memiliki tektur tanah yang baik, sehingga produksi garam yang dihasilkan juga bisa lebih baik.

Dangi menegaskan, pengembangan garam lokal bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga solusi strategis. 

Indonesia masih mengimpor garam dalam jumlah besar setiap tahun, terutama untuk kebutuhan industri pangan dan farmasi.

"Cirebon bisa ikut menjawab tantangan itu. Tidak hanya memenuhi kebutuhan nasional, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," ucap Dangi.

Ia berharap, ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi. Dengan dukungan pemerintah daerah, kolaborasi swasta, dan pendampingan bagi petani garam, potensi garam Kabupaten Cirebon dapat menjadi motor baru pembangunan ekonomi lokal. 

BACA JUGA:Potensi Bisnis Garam di Cirebon, Omzet Bisa Tembus Rp100 Miliar

"Artinya, harapan menuju Cirebon yang maju dan sejahtera pun bukan lagi angan-angan," tegasnya.

Kawasan utara dan timur Kabupaten Cirebon, sebut Dangi, memiliki prospek besar untuk menjadi sentra produksi garam. Baik garam industri maupun garam kesehatan. 

Sumber: