Konflik Sudan sebagai penguji Konsistensi Kemanusiaan Indonesia di Tengah Konflik Global
Konflik Sudan sebagai penguji Konsistensi Kemanusiaan Indonesia di Tengah Konflik Global-bbc/ist-radarcirebon
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa State-Based Violence merupakan tipe kekerasan yang paling mematikan di Sudan antara tahun 1989 hingga 2024, dengan total kematian mencapai 62.009 jiwa dan puncak tertinggi pada tahun 2023 sebanyak 5.353 korban. One-Sided Violence, meskipun totalnya lebih rendah yakni 26.655 korban, menunjukkan lonjakan ekstrem pada tahun 2004 dengan 5.829 kematian, menandakan dampak signifikan terhadap populasi sipil pada periode konflik tertentu.
BACA JUGA:Pekerja Toko Bangunan Tewas Tertimpa Tumpukan Baja Ringan, Kejadian di Desa Suci
Sementara Non-State Violence menyumbang 24.775 korban dan mencapai puncak kematian pada tahun 1993 sebanyak 4.010 jiwa, menyoroti peran kelompok bersenjata non-negara. Rata-rata bergerak tiga tahun memperlihatkan tren jangka menengah yang lebih halus, hal ini mengartikan bahwa meskipun terdapat fluktuasi tahunan yang tajam, State-Based Violence tetap konsisten menjadi kontributor utama kematian, sedangkan One-Sided dan Non-State Violence menghadirkan lonjakan episodik yang memunculkan dampak dramatis pada populasi sipil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


