Fenomena Fatherles di Indonesia Jadi Sorotan, Pemerintah Dorong Gerakan Ayah Mengambil Rapor
Ilustrasi seorang ayah mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan sepeda ontel dengan latar belakang sawah dan perbukitan yang sejuk.-Sasin Tipchai-Pixabay
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Para ayah di seluruh Indonesia diajak untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak.
Ajakan ini melalui Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang digagas Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Gerakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemendukbangga/Kepala BKKBN Nomor 14 Tahun 2025, yang ditetapkan pada 1 Desember 2025 di Jakarta.
BACA JUGA:Polsek Kesambi Amankan 3 Remaja Bawa Clurit, Diduga Hendak Tawuran di Cirebon
BACA JUGA:Desakan Isi Kursi Dirut RSUD Waled Menguat, Pelayanan Pasien BPJS Jadi Sorotan
Tujuan utama GEMAR adalah mendorong ayah hadir secara nyata dalam kehidupan anak, baik secara fisik maupun emosional, terutama dalam ranah pendidikan.
Menteri Kemendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji menegaskan, gerakan ini ditujukan untuk seluruh ayah yang memiliki anak mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga menengah.
Menurut Wihaji, fenomena fatherless di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Data Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2025 menunjukkan satu dari empat keluarga memiliki kondisi fatherless, dengan persentase mencapai 25,8 persen.
Fatherless tidak hanya berarti ketidakhadiran fisik ayah, tetapi juga kurangnya keterlibatan emosional. Kondisi ini berdampak pada anak, mulai dari masalah akademik, perilaku agresif, hingga keterlibatan dalam perilaku berisiko.
Faktor ekonomi, seperti ayah yang tidak bekerja, serta disfungsi relasi keluarga, menjadi penyebab utama tingginya angka fatherless di Indonesia.
BACA JUGA:Operasi Lilin Lodaya 2025 Dimulai, Polres Cirebon Kota Siagakan 702 Personel untuk Amankan Nataru
BACA JUGA:Konsumsi BBM Naik Saat Nataru, Ini Langkah Pertamina Amankan Pasokan di Cirebon Raya
Sekolah menjadi ruang strategis bagi ayah untuk menunjukkan dukungan terhadap perkembangan anak.
Kehadiran ayah di sekolah saat pengambilan rapor tidak hanya memperkuat komunikasi dengan guru, tetapi juga meningkatkan motivasi dan hasil belajar anak.
Berdasarkan surat edaran, pelaksanaan GEMAR dilakukan pada bulan Desember 2025, menyesuaikan jadwal penerimaan rapor di masing-masing sekolah.
Ayah yang berpartisipasi pun diberikan dispensasi keterlambatan di kantor atau instansi masing-masing.
Selain itu, Kemendukbangga/BKKBN memberikan apresiasi melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATO), dengan penghargaan bagi 10 ayah beruntung yang mengunggah foto atau video saat mengambil rapor anak ke Instagram dengan tagar #GATI dan #SekolahBersamaAyah.
Dengan gerakan ini, Kemendukbangga berharap keterlibatan ayah dalam pendidikan anak semakin meningkat, memperkuat komunikasi orang tua-anak, dan mendorong kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


