Ormas Islam Klarifikasi ke Graha Pena
CIREBON - Sejumlah Ormas Islam berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon, Jumat (19/7). Dipimpin Ketua Gapas Cirebon, Andi Mulya, kehadiran mereka untuk meminta penjelasan terkait gambar masjid di halaman Xpresi edisi Jumat (19/7). Rombongan yang terdiri dari Ormas Gapas, Al-Manar, dan FPI itu ditemui GM Radar Cirebon Toto Suwarto, Pemimpin Redaksi Iing Casdirin, Redaktur Pelaksana Rusdi Polpoke, dan GM Rakyat Cirebon M Noupel. Dalam pertemuan itu, Andi Mulya mewakili sejumlah ormas Islam dan masyarakat muslim di wilayah III Cirebon meminta penjelasan terkait gambar masjid yang di atasnya terdapat lambang agama lain. Pada kesempatan itu GM Radar Cirebon Toto Suwarto menjelaskan, penayangan gambar masjid yang tertempel di atasnya lambang salah satu agama lain, bukanlah kesengajaan. Sebagai manusia, kekhilafan selalu saja terjadi. Dengan kata lain, pada posisi tersebut, seluruh unsur terkait di dapur redaksi Radar Cirebon tidak ada sedikitpun niat, apalagi kesengajaan menampilkan gambar masjid dengan lambang agama lain di atasnya. “Yang pasti, tidak ada kesengajaan, murni karena kekhilafan dan kealpaan seorang manusia,” terangnya. Meski demikian, lanjut Toto, Radar Cirebon dengan komitmen perubahan dan perbaikan, mengajukan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat di wilayah III Cirebon dan umat Islam. “Sebagai muslim yang sadar akan kekhilafan, bila melakukan kekeliruan harus segera meminta maaf dan memperbaikinya. Semoga ketulusan permohonan maaf kami ini dapat diterima,” ujarnya. Dia juga menyampaikan apresiasi atas masukan, saran dan kritik dari sejumlah ormas. “Terima kasih atas saran dan kritiknya. Kami pastikan, ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan agar lebih teliti dan hati-hati,” tukasnya. Sementara Pemred Radar Cirebon Iing Casdirin menceritakan kronologi proses lay out (perwajahan) hingga percetakan. Dikatakan, sejak dari penulisan di tingkat wartawan hingga redaktur (editor), semua berjalan baik-baik saja. Memasuki perwajahan (lay out), menambahkan gambar masjid yang diambil dari mesin pencari elektronik google untuk kata mosque (masjid). Hal ini diselaraskan dengan tema halaman Expresi pada edisi Jumat (19/7), yang mengangkat judul “Ramai-ramai Kuliah Subuh”. Atas dasar judul ini, lay out menghadirkan gambar dua perempuan yang seolah-olah berjalan menuju masjid. Untuk gambar dua perempuan menggunakan foto asli. Sedangkan masjidnya, menggunakan gambar dari google tersebut. Sayangnya, kata Iing, dengan aktivitas padat dan human error, lay out yang biasa jeli, kali ini terlewat dengan adanya gambar masjid beserta lambang agama lain di atasnya. Hal ini juga terlewat oleh redaktur halaman Expresi. “Di sini kesalahan terjadi. Kami meminta maaf atas semua ini,” ucapnya. “Kejadian tersebut, menjadi koreksi dan ujian bagi Radar Cirebon. Ke depan, Radar Cirebon berjanji akan lebih teliti dan tidak mengulangi kejadian yang sama,” imbuhnya. Sementara Andi Mulya yang didampingi Koordinator Al-Manar Wilayah III Cirebon, Al-Marwi, mengatakan setelah mendapatkan penjelasan akhirnya memahami kesalahan yang terjadi di tim redaksi Radar Cirebon. Meskipun demikian, keduanya meminta Radar Cirebon meminta maaf secara terbuka sebagai bentuk tanggung jawab kepada pembaca, sekaligus menjawab begitu banyak pertanyaan dari masyarakat Cirebon dan sekitarnya terkait kesalahan tersebut. “Dari pagi saya terima banyak sekali pengaduan. Mewakili teman-teman, kami pun datang ke Radar Cirebon ingin meminta penjelasan. Akhirnya kami mendapat penjelasan secara langsung, dan Radar pun siap menyampaikan permohonan maaf,” katanya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: