Kursi Anggota Dewan Banyak yang Kosong

Kursi Anggota Dewan Banyak yang Kosong

Selama berlangsungnya bulan puasa, kinerja anggota DPRD Kuningan cenderung menurun. Banyak para wakil rakyat itu yang kerap absen atau tidak datang ke gedung dewan. Tak heran jika kegiatan rapat yang sudah disusun rapi terpaksa mengalami pemunduran atau penjadwalan ulang. Pasalnya, banyak anggotanya yang tidak datang. Termasuk juga saat rapat paripurna, dimana banyak kursi wakil rakyat yang kosong.   Laporan: Agus Panther, Kuningan   SUDAH dua kali rapat paripurna dalam sepekan terakhir ini, minat anggota dewan untuk datang ke gedungnya, mengalami penurunan drastis. Entah apa alasannya, mereka seperti enggan untuk datang. Itu bisa dibuktikan dengan kursi anggota dewan yang disediakan khusus di ruang rapat paripurna nyatanya tak terisi semua saat rapat paripurna yang digelar selama dua hari tersebut. Padahal momen rapat paripurna itu sendiri terbilang krusial karena menyangkut laporan pertanggungjawaban bupati. Sayangnya, banyak kursi dewan yang dibiarkan kosong. Selama dua hari pelaksanaan rapat paripurna pembahasan Raperda dan LPJ Bupati, ada saja anggota dewan yang enggan menunjukkan batang hidungnya. Akibatnya, jajaran kursi milik para wakil rakyat kerap melompong. Berdasarkan pantauan Radar, ada 10 kursi empuk milik para wakil rakyat yang tidak diduduki pemiliknya. Plang papan nama di atas meja menunjukkan siapa anggota dewan yang duduk di kursi itu. “Kalau anggota dewan tidak datang di rapat paripurna bukan hal asing. Soalnya sering sekali kejadiannya. Padahal banyak momen penting dalam rapat paripurna tersebut. Tapi entah mengapa ada saja anggota dewan yang memilih absen. Jumlahnya juga bisa mencapai puluhan orang,” tutut Diki Fauzan, aktivis Fordis Warung Rakyat. Diki mengatakan, bukan hal aneh jika banyak anggota dewan yang sering tidak masuk kerja terutama di saat rapat paripurna. Apalagi di bulan puasa seperti sekarang ini. “Ada kecenderungan kinerja wakil rakyat mengalami penurunan selama bulan puasa. Kami sih memakluminya. Asalkan mereka benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan golongannya. Sebab mereka bisa duduk di kursi dewan dipilih rakyat, bukan dipilih parpol. Jadi, seharusnya mereka takut ke rakyat bukan parpol,” tegasnya. Sekretaris DPRD, HM Ridwan Setiawan SH MH MSi membantah jika banyak anggota dewan yang absen atau tidak masuk kerja. “Siapa bilang banyak anggota dewan yang absen? Buktinya kursi di ruang rapat paripurna terisi semua. Kalau yang kosong itu disebabkan anggota dewannya sedang ke kamar kecil. Biasanya mereka kembali masuk dan ikut rapat pembahasan sampai akhir. Saya kira prosentasi yang masuk jauh lebih besar daripada yang tidak masuk. Datanya ada di secretariat,” ujarnya. Dari data absensi, sambung Ridwan, sebelum pelaksanaan rapat paripurna, hampir seluruh anggota dewan menandatangani absensi yang ada di sekretariat. Namun ada beberapa orang anggota dewan yang tidak hadir karena berbagai alasan. Misalnya kepentingan pribadi atau sedang ke luar kota. Jumlahnya juga bisa dihitung jari. “Paling yang tidak datang satu atau dua orang. Kinerja dewan juga sangat bagus. Mereka kerap melakukan rapat dengan eksekutf membahas berbagai program kerja,” jawabnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: