Krisis Pangan Jadi Ancaman di 2021, DPRD Dorong Pemprov Lakukan Antisipasi

Krisis Pangan Jadi Ancaman di 2021, DPRD Dorong Pemprov Lakukan Antisipasi

POTENSI krisis pangan di Jawa Barat yang diprediksi terjadi tahun 2021, adalah pernyataan serius yang harus ditindak lanjuti. Harus secara serius pula dipikirkan oleh semua kalangan, baik Pemprov Jabar, DPRD, pemkab dan pemkot, agar hal tersebut tidak terjadi.

Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, Husin SE mengatakan, dampak dari terjadinya krisis pangan terjadi pada seluruh sektor yang ada. \"Segera lakukan langkah antisipasi untuk mencegah potensi krisis pangan. Ini perlu dilakukan saat ini. Kami tentu akan mendukung langkah pemprov untuk melakukan hal-hal yang diperlukan selama itu sesuai koridor peraturan yang berlaku dalam upaya pencegahan krisis pangan,\" ujar Husin.

Jawa Barat adalah salah satu provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa. Jika terjadi krisis pangan, tentu dampaknya akan membahayakan. Oleh karena itu, DPRD mendorong pemprov harus melakukan langkah-langkah prioritas yang diperlukan.

\"Potensi di Jawa Barat ini sangat besar. Sangat memungkinkan untuk kita berdaulat pangan, tinggal dilakukan optimalisasi saja. Pemprov harus berdiri sebagai komando dalam upaya pencegaahan krisis pangan,” imbuhnya.

Pemprov, sambung Husin, harus melakukan atau me-launching program regenaerasi petani. Petani, kata Husin, masih menjadi profesi yang kurang diminati. Padahal peran petani sangat besar untuk mendukung program kedaulatan pangan.

“Tentu salah satu kunci antisipasinya adalah melakukan regenarasi petani. Jangan sampai profesi petani ini tidak diminati dan akan mengakibatkan krisis jumlah petani,” bebernya.

Jawa Barat yang lokasinya sangat dekat dengan ibukota Jakarta, saat ini mau tidak mau menjadi kota metropolis. Namun demikian, DPRD, sambung Husin, akan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk melindungi petani dan lahan pertanian, demi menjaga stabilitas pangan di Jawa Barat.

“Kita minta regulasi yang sudah ada dioptimalkan untuk melindungi petani dan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagai upaya untuk menjaga ketersedian pangan harus dilakukan dengan serius. Jawa Barat harus menjadi wilayah yang bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Husin, yang tak kalah penting di momentum seperti sekarang, adalah meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Sehingga, dengan lahan yang sudah ada, hasil yang didapatkan lebih banyak dari biasanya.

“Yang tadinya satu hektare lahan 5 ton, kini harus bisa 6 ton. Yang tadinya 6 ton harus bisa naik menjadi 7 ton. Tapi upaya ini juga tentu harus didukung pemerintah. Seperti memastikan ketersedian bibit unggul, ketersedian pupuk dan penerpaan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas pertanian,”pungkasnya. (dri)

https://www.youtube.com/watch?v=1lSyq0hJmps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: