Ano: Sekda Harus Senior

Ano: Sekda Harus Senior

**Azis Ikut Dukung, Tidak Ingin Paksakan Kehendak   KEJAKSAN–Wali Kota Ano Sutrisno memberikan tanggapan soal calon sekda. Pertama, Ano mengatakan bahwa jabatan sekda yang definitif menjadi prioritas dirinya dan wakil wali kota saat mutasi pasca Idul Fitri. Kedua, Ano mengaku sudah menerima ajuan nama-nama calon sekda yang memenuhi syarat. Yang ketiga, Ano menginginkan sekda dijabat oleh PNS senior dan berpengalaman. Ano mengatakan, nama-nama calon sekda yang diajukan tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kota Cirebon sudah diketahui. Dari nama-nama yang ada di meja wali kota, semuanya masih berproses. Hingga saat ini, nama-nama belum dikirimkan ke Provinsi Jawa Barat. “Nanti ada proses berjalan. Calon sekda akan dikirim ke gubernur,” ucapnya kepada Radar, Rabu (31/7). Dari sejumlah PNS yang telah memenuhi syarat sebagai sekda, belum ada penjaringan. Ano beralasan, hingga saat ini dia dan wakil wali kota masih sibuk dengan urusan kegiatan dinas sebagai wali kota. Namun, pria yang pernah menjabat sekda itu memberikan beberapa ciri-ciri calon sekda yang akan dipilih. Secara umum, calon sekda tersebut harus mampu membantu wali kota dan wakil wali kota dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Di samping itu, calon sekda dituntut mampu menjabarkan program kegiatan dirinya dan Nasrudin Azis selaku wakil wali kota. “Syarat-syarat menjadi sekda sudah jelas. Senioritas termasuk salah satu persyaratan itu,” jelas Ano. Syarat lain yang ditentukan dalam aturan, otomatis sudah ditempuh saat penyeleksian dari tim baperjakat. Untuk pertimbangan Ano dalam menentukan calon sekda, dikatakan bahwa yang pertama dilihat adalah senioritas. “Bukan saja dari usia, tetapi kepangkatan,” ucapnya. Setelah itu, pengalaman calon sekda menjadi pertimbangan penting. Pasalnya, kata Ano, sekda adalah ibu bagi PNS. Selayaknya seorang ibu, ketergantungan anak-anaknya begitu besar. Untuk itu, sekda dituntut memiliki karakter seperti ibu. Pengayom, mampu menjadi pelindung, dan tempat berbagi cerita bagi anak-anaknya. Memenuhi segala hal tersebut, Ano mensyaratkan calon sekda harus senior, berpengalaman, dan memiliki wawasan yang luas. Terkait kemungkinan jika Wakil Wali Kota Nasrudin Azis memiliki calon sekda sendiri, Ano meyakini bahwa Azis dan dirinya memiliki pandangan yang sama dalam menilai dan menentukan calon sekda. Namun, apabila ada kemungkinan perbedaan pandangan, Ano akan membicarakan hal itu berdua antara wali kota dan wakil wali kota. Sementara Wakil Wali Kota Nasrudin Azis mengatakan, sebagai wakil dia mendukung penuh seluruh langkah kebijakan wali kota. Termasuk dalam menentukan calon sekda, Azis mengaku tidak pernah mengusulkan nama calon tertentu. “Tugas saya hanya memberikan saran dan pendapat saja. Keputusan akhir tetap ada di tangan wali kota,” ujar Azis. Meskipun demikian, Azis akan melakukan pembicaraan dengan wali kota tentang calon sekda yang diusulkan. Ketua DPC Demokrat Kota Cirebon itu tidak membawa nama calon sekda pilihan yang diusulkan kepada wali kota. “Kalau saya membawa calon sekda, berarti bukan memberikan masukan, melainkan memaksakan kehendak,” tukas Azis. Terkait isi masukan dan saran ke wali kota tentang calon sekda, Azis tidak menyampaikan secara rinci. Hanya saja, syarat sekda menurut dia harus PNS senior, berpengalaman, memiliki wawasan luas, dan loyalitas. Menurutnya, sekda diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pimpinan dan para PNS dalam setiap kebijakan. Sementara Ketua DPRD Kota Cirebon HP Yuliarso BAE menjelaskan, jabatan sekda adalah posisi strategis dalam membangun pemerintahan yang baik. Diakuinya, wilayah tersebut adalah kewengan wali kota dan wakil wali kota. Sebagai mitra pemerintahan, pria yang akrab disapa Yuli ini memberikan pandangan berbeda untuk calon sekda. Menurutnya, pemilihan sekda harus didasarkan pada profesionalitas. Artinya, acuan dalam menentukan sekda adalah PNS yang memiliki kompetensi dan masih memiliki masa jabatan lama. Dikatakan Yuli, PNS yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP), tidak perlu dibebani dengan tugas berat sebagai seorang sekda. Diterangkan, sekda adalah pejabat utama koordinator PNS. Karena itu, butuh orang yang memiliki agresivitas tinggi dalam melakukan kinerja tersebut. \"Calon sekda yang mau pensiun, biarkan menikmati masa MPP,\" ucapnya. Yuli membandingkan dengan Pertamina. Menurutnya, jika pegawai Pertamina memasuki masa MPP, pekerjaan dikurangi dan diberikan kelonggaran untuk bersantai dalam bekerja. Hal ini bisa dilakukan untuk para PNS. Pasalnya, jika sudah mendekati pensiun, produktivitas dan atensi terhadap pekerjaan, tidak sefokus seperti masih lama menjabat. Hal ini merupakan masukan dari dirinya selaku ketua DPRD. Untuk menentukan, Yuli menyerahkan kepada wali kota selaku pemegang kebijakan tertinggi di kota Cirebon. \"Biarkan wali kota dan wakil wali kota yang menentukan, ini bukan ranah kami. Tidak boleh ada intervensi,\" tegasnya. Sementara menurut sumber Radar di kalangan internal balai kota, dari syarat yang diajukan wali kota, jelas menunjukkan tentang siapa calon sekda pilihan Ano Sutrisno. Menurutnya, nama calon sekda tetap mengerucut ke dua nama, Arman Surahman dan Wahyo. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: