Indonesia Raih Gemilang di Ajang International Zhautykov Olympiad, Ada 3 Siswa Asal Kota Cirebon
CIREBON - Kabar gembira untuk Kota Cirebon. Tiga siswa asal Kota Cirebon berhasil meraih medali di ajang International Zhautykov Olympiad (IZhO) ke-17, bidang Matematika, Fisika, dan Ilmu Komputer.
Ketiga siswa berprestasi tersebut yakni Fernando Nanthaniel Sutanto siswa SMA Santa Maria 1 Cirebon meraih medali perak dalam bidang Komputer. Kemudian Edbert Halim siswa Santa Maria Cirebon juga meraih medali perunggu dalam bidang Komputer. Berikutnya Edgar Sulaeman siswa SMAK Penabur meraih medali perunggu dalam bidang Matematika.
Rudy Sutanto selaku Team Leader Indonesia bidang Computer science kepada radarcirebon.com mengatakan, ketiga siswa asal Kota Cirebon tersebut bergabung bersama siswa lainnya dalam Tim Indonesia mengikuti International Zhautykov Olympiad.
\"Karena pandemi Covid khusus tahun ini Lomba ini dilakukan secara daring atau virtual pada tanggal 7-13 Januari 2021. Salah satu peserta dari Tim Indonesia berhasil meraih nilai sempurna (perfect score) total peraihan team Indonesia yakni 3 medali emas, 3 medali perak, 2 medali perunggu. Ini adalah pencapaian tertinggi tim Indonesia dalam kancah Olimpiade Zhautykov ini selama ini \" katanya, Kamis (14/1).
Menurut Rudy, sebanyak 421 siswa Matematika, 290 siswa Fisika, dan 295 siswa ilmu Komputer dari berbagai negara mengikuti International Zhautykov Olympiad.
\"Negara-negara yang siswanya ikut bertanding yakni Armenia, Azerbaijan, Belarus, Bulgaria, Denmark, Georgia, India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Romania, Russia, Serbia, Tajikistan, Turkey, Turkmenistan, Ukraine, dan Uzbekistan,\" ujarnya.
Rudy mengungkapkan, International Zhautykov Olympiad tersebut berlangsung selama 2 hari.
Di bidang Matematika para siswa mengerjakan 6 soal dalam total waktu 9 jam. Soal hari pertama adalah tentang teori bilangan, geometri, dan kombinatorika.
Soal pada hari kedua adalah tentang pertidaksamaan dalam geometri, kombinatorika, dan aljabar. Di bidang fisika, siswa mengerjakan 3 soal teori dan 1 soal simulasi.
\"Soal teori terdiri dari osilasi fluida, tegangan permukaan, rangkaian LC, fisika plasma dan pandu gelombang optik. Soal simulasi mengenai osilasi bandul dengan simpangan besar,\" ungkapnya.
Masih kata Rudy, prestasi Tim Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mampu bersaing dalam bidang Matematika dan Sains, dengan siswa negara manapun di tingkat dunia.
\"Hasil gemilang di ajang olimpiade internasional ini berkat kerja keras dan konsistensi. Untuk Metamatika dan Fisika para siswa dibina dengan intensif dibimbing para pelatih Yayasan Simetri (Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri) untuk Computer Science di bawah saya sendiri di SMA Santa Maria Cirebon,\" pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: