Gerakan Mahasiswa Petani Dukung Pemprov Jabar Wujudkan 1.000 Petani Milenial
GERAKAN Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) Jawa Barat mendukung Pemprov Jabar dalam pengembangan sektor pertanian dengan menggagas program 1.000 petani milenial.
Ketua Gema Petani Jabar, Anas Sodikin mengatakan, bahwa program itu hampir sejalan dengan organisasi yang dipimpinnya, di mana anggota Gema Petani kebanyakan, merupakan mereka generasi muda, terdiri dari anak-anak petani dan para mahasiswa.
Di samping keanggotaan, lahirnya Gema Petani juga memiliki cita-cita yang searah dengan program tersebut yaitu untuk mewujudkan kedaulatan pangan dengan diiringi regenerasi para petani yang terus berjalan.
\"Dengan adanya program menciptakan 1.000 petani milenial di Jawa Barat maka Gema Petani siap menjadi garda terdepan dalam tercapainya program tersebut agar Jawa Barat terhindar dari krisis pangan serta meningkatkan ekonomi dan mampu bersaing secara global,\" ucap Anas dalam keterangannya, dikutip kantor berita RMOLjabar Sabtu (16/1).
Di mata Gema Petani, kata Anas, Jabar sebagai salah satu dari lumbung pangan nasional sejatinya belum benar-benar mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
Menurutnya, belum meratanya bantuan ke daerah menjadi faktor permasalahan tersendiri dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Jabar. Padahal potensi untuk mencapai itu semua sangatlah besar.
Di samping itu, di Jabar pun masih terdapat masalah-masalah lain, seperti dalam pengoptimalan lahan-lahan tidur. Lalu orientasi pembangunan ekonomi yang cenderung terfokus pada industrialisasi, bukan pertanian.
Anas menilai, masalah-masalah ini dapat diselesaikan bila pemerintah serius menanggapi isu pertanian. Maka dengan adanya program 1.000 petani milenial, diharapkan dia dapat mengikis beberapa permasalahan yang ada saat ini.
\"Gema Petani sebagai bagian generasi milenial, siap hadir dengan pemikiran yang lebih segar dan inovatif, tenaga yang lebih kuat, dan siap bersaing di kancah global,\" ungkapnya.
Selain menciptakan 1.000 petani milenial, ia pun berharap Pemprov Jabar mampu mempertahankan juga para petani keluarga yang sudah melakukan proses bercocok tanaman turun-temurun dengan sistem konvensionalnya agar tetap terjaga regenerasi petani melalui pertanian keluarga.
Dia juga meminta, pemerintah dapat memberikan edukasi terkait perkembangan teknologi pertanian terhadap petani konvensionalnya agar bisa meningkatkan hasil dari pertanian dan juga bantuan-bantuan lain yang mampu meningkatkan hasil pertanian itu sendiri.
\"Serta bisa menciptakan market yang lebih luas agar bisa membantu petani dalam menjual hasil panen nya, karena permasalahan yang dirasakan petani saat ini bukan hanya gagal panen tapi tataniaga yang tidak baik,\" tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: