Pemilihan Ketua DKM Nur Aswitiyah Demokratis

Pemilihan Ketua DKM Nur Aswitiyah Demokratis

CIREBON- Majelis Musyawarah Jamaah (Mujamah) Masjid Besar Nur Aswitiyah, Kelurahan Kemantren, Sumber, menggelar pemilihan ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Jumat (15/1). Ketua Mujamah, Abdurohim mengatakan, pihaknya menggunakan mekanisme pemilihan yang mengacu pada aturan dan saran dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Cirebon.

H Nono Darsono SSi MPd terpilih sebagai ketua DKM untuk masa khidmat 2021-2025. Dari 72 pemilih, Nono mengantongi 55 suara. Sedangkan calon lainnya, Ust Sair dan H Toifudin mengantongi 6 serta 10 suara, sisanya tidak memilih alias golput.

\"Pemilih yang berhak memberikan suaranya berasal dari perwakilan masjid jam’i, musala, majelis taklim se-Kelurahan Kemantren dan jamaah tetap di Masjid Nur Aswitiyah,\" jelasnya.

Pihaknya berharap, di bawah kepemimpinan Nono, pengurus DKM tambah solid, masjid makmur dan jamaah nyaman dalam melaksakan ibadah.

Lurah Kemantren, Ike Sri Agustina SSTp mengapresiasi pemilihan ketua DKM Nur Aswitiyah yang dilakukan secara demokratis dan jadi agenda lima tahunan. Hal ini bisa dijadikan contoh bagi masjid lainnya yang hendak melakukan pemilihan ketua DKM.

Pihaknya berharap, ketua DKM terpilih dapat menjadi panutan dan lebih bisa mengayomi. Kemudian, dapat membina dan membimbing umat. Sehingga tercipta kerukunan kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.

\"Tentunya, ketua DKM memiliki program kerja. Dalam pelaksanaannya bisa bersinergi dengan pemerintah kelurahan, kecamatan dan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon,\" imbuhnya.

Sementara itu, Nono mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang kembali dipercayakan kepadanya. Dia menilai, ketua DKM adalah amanah besar dari warga dan jamaah. Terutama dari para kiyai, ulama, dan tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Sumber.

Program yang akan dilakukannya adalah penataan kelembagaan, perayaan hari besar Islam, serta kajian kitab kuning sebagai khasanah keilmuan Islam. \"Setiap petugas harian, imam, hingga petugas lapangan, akan mendapat surat tugas dan mandat dari pengurus. Nantinya, yang tidak mengantongi surat tugas tidak berhak menjadi imam dan bertugas. Ini dalam rangka mewujudkan motto DKM, yakni Makmur Masjidnya Khusyuk dan Nyaman Jamaahnya,\" terangnya.

Selanjutnya, dalam bidang riayah, akan ada penataan lingkungan. Fasilitas masjid akan dilengkapi dan percantik. Dalam bidang ekonomi atau idaroh, Nono akan melakukan penataan ekonomi masyarakat dengan penyediaan kantin peduli.

Program unggulan lainnya adalah akan digalakkan kegiatan Subuh Berjamaah yang dilanjutkan dengan tausiyah.

Di samping kegiatan pengajian bulanan dan PHBI, akan dibentuk juga tim pemberdayaan anak yatim piatu melalui gerakan Peduli Anak Yatim Piatu Masjid Nur Aswitiyah.

“Kami atas nama pribadi dan pengurus DKM, mohon doa dan dukungan. Semoga hal yang kami cita-citakan dan kami progamkan bisa terwujud,” harapnya. (adw/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: