Perang Nagorno-Karabakh, Sebanyak 2.855 Tentara Azerbaijan Tewas
SETIDAKNYA, 2.855 tentara Azerbaijan gugur selama operasi di wilayah Nagorno-Karabakh dan sekitarnya yang diduduki Armenia. Perang Nagorno-Karabakh, dimulai 27 September dan berakhir pada 10 November 2020.
Jumlah martir, yang sebelumnya diumumkan sebanyak 2.841, kini diperbarui menjadi 2.855 setelah mengetahui beberapa pemakaman dan identitas martir.
Azerbaijan juga mengumumkan sebanyak 50 tentara masih hilang. Kementerian sekaligus membagikan daftar tentara yang dimakamkan ke publik.
Hubungan antara bekas republik Soviet: Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, yang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Ketika bentrokan baru meletus 27 September 2020 lalu, Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan dan bahkan melanggar perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Selama konflik enam minggu, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desa, sementara setidaknya 2.802 tentaranya diketahui meninggal.
Ada klaim berbeda tentang jumlah korban di pihak Armenia, yang menurut sumber dan pejabat bisa mencapai 5.000, dilansir dari kantor berita RMOLjabar.
Kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia pada 10 November untuk mengakhiri pertempuran dan berusaha menuju resolusi yang komprehensif.
Sebuah lembaga gabungan Turki-Rusia didirikan untuk memantau gencatan senjata. Pasukan penjaga perdamaian Rusia juga telah dikerahkan di wilayah tersebut.
Gencatan senjata dipandang sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia, yang angkatan bersenjatanya ditarik sesuai dengan kesepakatan.
Pelanggaran, bagaimanapun, telah dilaporkan dalam beberapa pekan terakhir, dengan tentara Armenia dilaporkan bersembunyi di daerah kantong pegunungan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: