Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian ABK BRS Utama Pantura yang Hilang di Perairan Cirebon

Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian ABK BRS Utama Pantura yang Hilang di Perairan Cirebon

CIREBON - Pencarian hari kedua terhadap anak buah kapal (ABK) dari Kapal BRS Utama Pantura belum membuahkan hasil. Cuaca yang cukup ekstrem turut menghambat proses pencarian. Ombak laut cukup tinggi, sekitar 1,5 meter hingga 2,5 meter.

“Pencarian tadi (kemarin) sampai 2 mil. Tapi memang cuaca buruk dan tidak mendukung. Masuk ke laut susah. Jadi kami tidak maksimal,” papar Koordinator Pos SAR Cirebon Eddy Sukamto kepada Radar Cirebon, Jumat (29/1).

Eddy menyampaikan, pencarian juga dimulai kurang pagi. Karena harus menunggu hujan reda.

Sehingga dimulai pukul 08.30 dari wilayah Gebang. Namun, sampai pukul 11.00, tim SAR harus menarik mundur pasukan karena cuaca yang tidak mendukung.

“Kita mulai lagi dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Itu pun tak sampai ke tengah karena ombak yang tinggi sampai 2,5 meter. Masuk ke laut susah,” tandasnya.

Eddy menuturkan, akan melanjutkan pencarian lagi hari ini. Ia berharap cuaca bagus agar pencarian lebih maksimal lagi.

“Besok (hari ini) pukul 07.30 kita siapkan dari Pangenan. Karena lokasi sejajar dengan Pangenan,” ucapnya.

Ditanya soal keberadaan kapal, menurut Eddy, sampai kemarin bangkai kapal juga masih di tengah laut. Cuaca buruk membuat tim SAR juga mengalami kesulitan mengevakuasi kapal.

“Kapal sudah ditarik dengan 8 perahu sampai tali putus. Kapal masih di tengah laut. Cuaca jelek,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Kapal BRS Utama Pantura tenggelam di perairan Pangarengan, Kabupaten Cirebon, Rabu (27/1) sekitar pukul 16.30 .

Sebanyak 13 ABK berhasil menyelamatkan diri. Sementara satu orang bernama Broim (35) warga Desa Gebang Udik, Kabupaten Cirebon, belum ditemukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon, ketika itu awak kapal sedang memperbaiki kemudi kapal yang rusak. Cuaca mendadak berubah. Terjadi hujan dan angin kencang.

Hal itu membuat gelombang laut naik. Dan tak disangka, gelombang besar menerjang kapal tersebut.

“Dari keterangan nakhoda kapal, kapal tersebut karam karena kehantam ombak. Kapal rusak dan terbalik dan mengakibatkan seluruh awak kapal terjatuh ke laut,” papar Kasat Polair Polresta Cirebon Kompol I Nyoman Oka, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: