Modal Juara Ibukota

Modal Juara Ibukota

LIBREVILLE – Paris Saint-Germain (PSG) mengawali kampanye juara bertahannya di Ligue 1 dengan manis. Satu trofi pertama sudah berhasil digenggam Le Parisien sebelum bergulirnya laga perdana Ligue 1, akhir pekan ini. Trophee des Champions yang ketiga sepanjang sejarah PSG sudah didapatkan. Dalam pertandingan di Stade d\'Angondjé di Libreville, Gabon, kemarin WIB (4/8), PSG harus mengusung semangat coming from behind dahulu sebelum akhirnya menghentikan perlawanan klub juara Coupe de France, Girondins de Bordeaux. Padahal, kurang dari 10 menit saja trofi pembuka itu bisa lepas ke tangan Bordeaux. Ya, Bordeaux sudah unggul sejak menit ke-38 melalui gol Henri Saivet. Keunggulan itu bertahan sampai menit ke-81. Semenit kemudian, barulah PSG menciptakan gol penyama dari Hervin Ongenda. Rodrigo Alex pun keluar sebagai pahlawan kemenangan PSG pada laga tersebut setelah golnya di masa injury time. Bagi PSG, ini bisa menjadi suntikan motivasinya untuk mengamankan gelar juaranya di musim depan. Anak buah Laurent Blanc ini sudah harus melakoni laga pembuka di Ligue 1 pada Sabtu akhir pekan ini (10/8), menantang tuan rumah Montpellier di Stade de la Mosson. Seperti yang dilansir dari AFP, usai pertandingan Blanc mengakui bahwa anak asuhnya bermain kesulitan melawan Bordeaux. Terutama di babak pertama. Untungnya, di babak kedua anak asuhnya unggul secara fisik dan mental. “Dan pemain kami bermental lebih baik ketimbang lawannya,” ujarnya kepada BeIN Sport. Hanya, dia menganggap perlawanan alot yang diberikan pemain lawan bukanlah sebuah hal mengejutkan. Menurutnya, sebagai juara bertahan dan klub besar di Ligue 1, tentunya PSG sudah menjadi sasaran tembak klub-klub yang ada di bawahnya. “Ini contoh yang baik dari apa yang sudah menanti di depan kami nanti,” imbuhnya. Kemenangan ini begitu dinikmati para penggawa PSG. Akan tetapi, mereka tidak mau terlena dengan hanya satu kemenangan ini. Tugas berat masih menanti skuad PSG di laga berikutnya. “Sekarang yang seharusnya kami lakukan adalah kembali lagi fokus untuk pertandingan melawan Montpellier,” ungkap bomber berdarah Swedia ini seperti yang dikutip dari Goal. Sebaliknya, kubu Bordeaux begitu terpukul dengan kegagalannya mempertahankan skor yang sudah leading sebiji gol itu. Entraîneur-nya, Francis Gillot kecewa dengan kekuatan pertahanannya yang justru goyah di akhir laga. ”Gol-gol dari PSG seharusnya bisa kami hindari. Padahal, jika mampu mengatasi PSG, ke depan hari-hari kami pasti lebih bagus lagi, ”  jelasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: