3 Hari Hilang, Batita Warga Kaliwedi Ditemukan di Sungai Desa Jagapura

3 Hari Hilang, Batita Warga Kaliwedi Ditemukan di Sungai Desa Jagapura

CIREBON - Seorang batita (bayi bawah tiga tahun) asal Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, ditemukan meninggal di Sungai Balad, Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, Sabtu sore (30/1) pukul 16.30 WIB. Korban berusia 2,5 tahun itu hilang sejak Kamis (28/1).

Korban diduga keluar rumah tanpa pengawasan orang tuanya pada Kamis sore (28/1). “Ibunya mengira anaknya sedang bersama bapaknya. Nah bapaknya juga mengira anaknya sedang bersama ibunya,” kata aparat Desa Wargabinangun, Buradi.

Setelah diketahui bahwa sang anak hilang, barulah pihak keluarga tersentak. Proses pencarian pun dilakukan. Warga dan pemerintah desa melakukan pencarian di sepanjang Sungai Balad hingga ke wilayah Kecamatan Gegesik.

Proses pencarian di sekitar sungai itu disesuaikan dengan petunjuk saksi mata yang menyebutkan sempat melihat batita bermain sendirian di tepi sungai. Untuk memudahkan pencarian, pemdes sempat menutup pintu air sungai hingga nyaris kering.

“Dari Kamis sampai Jumat sungai itu dikeringkan selama sehari semalam dan kami menyisir sungai sampai ke Jagapura tapi tetap tidak ditemukan,” ucap Buradi.

Setelah 3 hari pencarian. Sabtu sore Buradi mendengar kabar ditemukannya jasad batita yang beredar di media sosial yang diunggah masyarakat. Dari unggahan itu, ia bergegas mengeceknya.

“Saya yakin itu anak yang kita cari karena dalam media sosial itu disebutkan balita. Jadi jam 5 sore (Sabtu, red) saya langsung bawa ambulans desa ke Jagapura,” ujarnya.

Setelah sampai di lokasi, ia mendapati jasad batita sudah membengkak dan kulitnya mengelupas. Bahkan wajahnya pun sudah sulit dikenali. Namun, berbekal ciri-ciri pakaian seperti disampaikan pihak keluarga, Buradi pun memastikan bahwa jasad tersebut adalah batita yang telah hilang sejak Kamis lalu.

“Ciri-cirinya kan pakaian bergambar boneka. Dan jasad yang ditemukan itu ciri-cirinya sama, memakai pakaian bergambar boneka. Ciri-ciri lainnya kata keluarganya itu pusernya bodong. Setelah dilihat, benar pusernya bodong. Langsung dievakuasi dan dilakukan proses penguburan malam itu juga,” katanya.

Sementara Kapolsek Gegesik AKP Sayidi membenarkan adanya penemuan mayat batita di Jagapura. Penemuan itu bermula ketika adanya petani yang pulang dari sawah dan melihat mayat bayi.

“Masyarakat dan aparat desa sudah tahu adanya anak hilang di Wargabinangun. Sehingga langsung hubungi aparat Desa Wargabinangun dan kami Polsek Gegesik,” katanya.

Ia langsung bergegas ke lokasi kejadian. Begitupula keluarga korban. Orang tua batita mengakui kalau sosok mayat itu adalah anaknya. “Orang tua mengakui, ciri-ciri mayat seperti anaknya yang hilang. Korban juga tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Sehingga langsung dibawa ke rumahnya di Desa Wargabinangun untuk dimakamkan,” pungkas kapolsek. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: