Banjir Lumpuhkan Jalur Utama Pamanukan Pantura
SUBANG - Banjir di Pamanukan, Subang Jawa Barat belum surut hingga pukul 14.00 WIB, Senin (8/2). Arus air di bawah flyover paling parah. Ketinggian air hingga setinggi dada orang dewasa.
Seperti dilansir Pasundan Ekspres (Radar Cirebon Group), petugas evakuasi mengalami kesulitan evakuasi lantaran arus air yang makin deras.
Kapolsek Pamanukan Kompol Dadang Cahyadiawan mengungkapkan bahwa banjir masih relatif tinggi, saat ini petugas gabungan TNI dan Polri terus berupaya untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah untuk dibawa ke tempat pengungsian.
BACA JUGA:Banjir Rendam 3 Desa di Haurgeulis Indramayu
“Masih relatif tinggi, kami sedang mengupayakan evakuasi masyarakat untuk dibawa ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Sementara itu, ULP PLN Pamanukan terpaksa padamkan listrik sementara.
Manager PT PLN ULP Pamanukan Diah Angelia Puspitarini mengatakan, pihaknya terpaksa memadakan kelistrikan terhadap 13 ribuan pelanggannya, dikarenakan banjir makin menghawatirkan dikarenakan sampai saat ini terus meninggi.
“Terpaksa kita padamkan sementara karena air sudah setinggi pinggang orang dewasa (60 centimeter), ” ujarnya.
Dijelaskan Diah, dirinya mengatakan dipadamkannya listrik tersebut dikarenakan khawatir ada korselting dan mengancam jiwa pelanggan dan masyarakat. “Ada alat kelistrikan kita yang rusak juga dalam banjir ini,” tukasnya.
Sedangkan, salah seorang warga Pamanukan Rudiansyah menyebut, banjir kali ini sedikit mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2014.
Luapan Sungai Cipunagara selain merendam permukiman juga mengakibatkan jalanan utama di Pamanukan dan Pantura lumpuh total. \"Lihat saja ini arusnya sangat deras,\" katanya.
Untuk menyeberang jalan dan evakuasi harus dibantu satu sama sama lain termasuk dengan tali karena derasnya arus. Evakuasi juga sangat menegangkan dan menyulitkan baik para korban maupun petugas.
Sementara itu, Kepala BPBD Subang, H Hidayat mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarkat agar tetap waspada dalam kondisi saat ini, pihaknya terus standby di lokasi. ”Kita imbau warga tetap waspada,” katanya singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang, H Deden Hendriana MPd mengatakan pihaknya sudah mendirikan dapur umum di tempat pengungsian korban bencana untuk menyiapkan makan dan minum. “Kita dirikan dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian,” katanya. (ygi/idr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: