Desa Berstatus Zona Merah Turun
BANDUNG-Selain memaparkan rencana vaksinasi Covid-19, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaporkan penanganan Covid-19 di Jabar. Per 11 Maret 2021, desa/kelurahan berstatus Zona Merah atau risiko tinggi turun dari 299 desa/kelurahan menjadi 137 desa/kelurahan.
Jika ditarik dalam skala RT (Rukun Tangga), jumlah RT berstatus Zona Merah pun turun dari 3.533 RT menjadi 640 RT.
\"Desa-desa yang status mikronya Zona Merah dari minggu lalu 299 desa/kelurahan sekarang tinggal 137 desa/kelurahan yang Zona Merah,\" ucapnya.
\"Jadi PPKM ini sangat pas karena mengunci permasalahan di skala kecil tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas,\" imbuhnya.
Kang Emil melaporkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak terus meningkat. Rata-rata tingkat kepatuhan masyarakat Jabar stabil di atas 80 persen.
\"Tingkat kepatuhan prokes minggu ini terjaga, jaga jarak 83 persen dan pakai masker 85 persen. Mudah-mudahan bisa bertahan dan lebih meningkat lagi,\" katanya.
Untuk tingkat keterisian rumah sakit di Jabar, secara umum makin turun. Per 15 Maret tinggal 54 persen. “Sempat 80 persen di awal tahun. Ini berkolerasi dengan kasus yang juga turun,\" tambahnya.
Sementara Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar dan provinsi lain tang berkomitmen mempercepat dan memperluas cakupan sasaran vaksinasi. \"Ada beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jabar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jateng dan Papua. Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal,\" tutur Dante.
Dante mengatakan, pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021.
\"Semoga vaksinasi lansia ini bisa kita selesaikan Mei atau akhir Juni 2021 sehingga kita bisa masuk ke kategori masyarakat rentan dan masyarakat lainnya di bulan Juli,\" ucapnya.
Selain memanfaatkan gedung-gedung besar, kata Dante, vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin Covid-19.
\"Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai,\" tuturnya.
\"Kami harap tidak mengandalkan faskes, tapi gandeng klinik swasta dan bikin sentra vaksinasi tentunya dengan pengawasan dinas kesehatan,\" imbuhnya.
Menurut Dante, pihaknya akan menambah alokasi vaksin Covid-19 bagi daerah yang stok vaksinnya habis. Sampai Mei, Kemenkes memiliki sekitar sembilan juta dosis vaksin yang siap didistribusikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: