Soroti Seleksi Direksi Perumda Tirta Jati

Soroti Seleksi Direksi Perumda Tirta Jati

CIREBON - Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon dibuat kecewa. Pasalnya, seleksi tiga jabatan di Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon dirasa tidak transparan. Tanpa pemberitahuan DPRD.

Anggota Komisi II DPRD kabupaten Cirebon H Mustofa SH mencurigai ada hal yang disembunyikan dalam seleksi pengisian anggota dewan pengawas (Dewas), direktur teknik (Dirtek) dan direktur umum (Dirum) di Perumda Tirta Jati.

Karena itu, pihaknya akan mengundang pihak terkait melalui rapat kerja komisi. Ia menilai, ada kesan pemerintah daerah tidak sinergis dengan DPRD. Padahal, sebelum-sebelumnya ada pemberitahuan ke DPRD.

\"Saya bisa tau seperti ini, karena dulu saya tau prosesnya. Besok (hari ini, red) kita akan panggil Bagian Perekonomian Setda dan Direktur Perumda Air Minum Tirta Jati,\" kata Mantan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon periode 2014-2019 itu.

Ia mempertanyakan, esensi melakukan seleksi yang terkesan sembunyi-sembunyi. Pria yang akrab disapa Jimus itu  menduga adanya unsur titipan untuk meloloskan seseorang tertentu untuk menempati posisi-posisi tersebut.

\"Kelihatannya ada pesanan untuk menggoalkan seseorang. Seperti yang habis sekarang di jabatan Dewas, Dirtek dan Dirum. Ini gak benarlah. Apalagi, kami  tidak tahu panitia seleksi (pansel)-nya dari mana,\" ungkapnya.

Selain itu, lanjut Jimus, ada 300-an pekerja di Perumda Tirta Jati. Harusnya, lanjut dia, ada asesmen terlebih dahulu. Kemudian program kerjanya PDAM harus dijelaskan agar ada peningkatan dan kontribusi ke PAD.

\"Malah saya dengar, Perumda Tirta Jati melakukan kontrak kerja dengan pihak swasta,\" ucapnya.

Harusnya, sambung Jimus, itu tidak dibenarkan mengingat pelayanan PDAM saja masih banyak dikeluhkan pelanggan. Bahkan, sempat ramai dulu PDAM kerjasama dengan pihak swasta di Arjawinangun.

\"Akhirnya pelanggan resah. Air mengalir tidak karuan. Ngicir. Pun sampai tidak ngalir. Mestinya, hal itu jangan dilakukan dulu atau sampai terulang. Ini perlu juga kita konfirmasi ke PDAM,\" imbuhnya.

Jika berbicara keutungan dalam rangka meningkatkan PAD, sebetulnya bisa dimaksimalkan dari pelanggan. Bukan kerjasama dengan pihak swasta.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, pihaknya juga akan mengevaluasi kinerja Perumda Air Minum Tirta Jati. Sebab, tahun lalu mendapat ranking paling bawah BUMD se-Jawa Barat.

\"PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon ada di urutan ketiga dari bawah. Artinya kita sudah menyupport penyertaan modal, tetapi evaluasi kinerjanya masih seperti itu,\" terang pria yang akrab disapa Jimus itu.

Ia juga menyoroti soal kondisi kantor Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon yang sekarang tambah kumuh, dan terkesan tidak terurus. \"Intinya, banyak yang akan kita soroti dari kinerja PDAM,\" tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: