Pedagang Oleh-oleh Khas Cirebon Terdampak Kebijakan Larangan Mudik Lebaran

Pedagang Oleh-oleh Khas Cirebon Terdampak Kebijakan Larangan Mudik Lebaran

CIREBON - Kebijakan larangan mudik Lebaran tahun ini kembali berdampak pada sektor penjualan oleh-oleh khas Cirebon.

Seperti halnya yang dirasakan puluhan pedagang oleh-oleh yang berada di jalur Pantura Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Pada musim mudik lebaran sebelum pandemi ramai dikunjungi para pemudik asal Jakarta.

Namun pada lebaran tahun ini tampaknya mereka akan kembali terpukul dengan kebijakan larangan mudik. Mereka akan terancam dan merasakan kali kedua harus gigit jari.

Para pedagang mengaku sebelum pandemi dan adanya larang mudik, dalam tiga hari musim mudik bisa mencapai omzet penjualan mencapai Rp30 juta.

\"Pada musim mudik tahun 2020 lalu dan adanya larangan mudik, pendapat menurun drastis. Sehari pendapatan tidak sampai Rp5.000 saja. Itu pun yang beli oleh-oleh hanya warga lokal saja,\" ujar Burhanuddin pedagang oleh-oleh di jalur Pantura Tengah Tani, Sabtu (17/4).

Burhanuddin menuturkan, dirinya masih melihat situasi ke depan.

\"Ya kita liat dulu situasinya, kalau nggak ada atau sepi pemudik, saya tidak akan menambah stok dagangan agar tidak mengalami kerugian lebih besar,\" pungkasnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: