Pesantren Kilat di Masjid At-Taqwa, Mengajarkan Hadist Sejak Dini

Pesantren Kilat di Masjid At-Taqwa, Mengajarkan Hadist Sejak Dini

CIREBON - Panita Ramadan Masjid At-Taqwa tahun ini kembali mengadakan Study Islam Intensive atau yang lebih umum dikenal dengan Pesantren Kilat. Kegiatan ini, tahun sebelumnya sempat ditiadakan akibat pandemi Covid-19 dan status darurat kesehatan yang diberlakukan pemerintah.

Pengambilan nama Study Islam Intensive diadaptasi dari hasil studi banding ke Institut Teknologi Bandung. Peserta dari kegiatan ini berasal dari sekolah umum negeri dan swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini diawali perdana pada tanggal 17-18 April 2021, khusus untuk anak-anak yang terdiri dari kelas 1-3 SD. Kemudian disambung pada tanggal 24-25 April 2021 untuk anak kelas 4-6 SD dan 1-2 Mei 2021 untuk anak-anak SMP.

Kegiatan ini berakhir dengan wisuda dari para santri yang telah mengikuti kegiatan ini dari minggu awal puasa.

Menurut Ade Saputra, Ketua Pelaksana Panitia Ramadan At-Taqwa, kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya dan sudah digelar lebih dari 10 tahun. Untuk tahun ini, panitia mengambil tema “Bahagia” yakni belajar hadist, games, dan juga bercerita.

“Kegiatan ini rutin digelar, kurang lebih sudah sepuluh tahun. Dan khusus tahun ini, kami mengambil tema Bahagia,” ujarnya.

Pesantren kilat ini juga dikonsep dengan menarik dan menanamkan nilai-nilai sederhana dari hadist-hadist yang ada. Seperti, tangan di atas lebih baik, membantu orang tua, mengucapkan salam, dan beberapa hadist lainnya. Sembari memberikan games sederhana yang membantu para santri agar menangkap materi-materi yang sudah panitia siapkan.

“Jadi mereka diajarkan hadist-hadist sederhana sembari diselipkan games agar mereka mudah menangkap materi-materi yang sudah disiapkan,” imbuhnya.

Pelaksanaan kegiatan ini juga sudah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 dan mematuhi protokol yang ada. Seperti, pengurangan peserta yang dahulunya sekitar 50 peserta menjadi 25 peserta saja.

Selain itu, dahulu yang dilaksanakan secara menginap diubah hanya dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Namun demikian, harapan tujuan dari kegiatan ini tetap tercapai.

“Meskipun dilaksanakan di masa pandemi. Harapannya tujuan silahturahmi dan juga membantu orang tua agar anak-anaknya bisa memperdalam ilmu agama bisa tercapai,” tutupnya. (jerrell)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: