Semester II, Penjualan Rumah Lesu
CIREBON - Secara umum minat masyarakat untuk membeli rumah di semester II 2010 menurun. Namun tidak untuk tipe rumah sehat sederhana (RSh) bersubsidi. Ketua Real Estate Indonesia (REI) Cirebon, Ir Surya Wijaya menyatakan, animo konsumen terhadap RSh masih terlihat baik di penghujung 2010 ini. Kondisi jelang akhir tahun sekarang, ujarnya tak beda dengan awal tahun lalu. Seperti tercatat di triwulan II 2010 terdapat sekitar 300 transaksi proses pembelian rumah di salahsatu bank ternama yang menyediakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Dari 300 transaksi tersebut, sekitar 200 transaksi ditujukan untuk membeli RSh dan sisanya untuk rumah tipe real estate. “Jumlah transaksi tersebut lebih baik dari triwulan empat 2009,” katanya kepada Radar, Selasa (26/10). Dijelaskan Surya, untuk tipe besar dengan harga lebih dari Rp200 juta, penjualan unit rumahnya agak sulit di semester dua ini. Tapi rumah bersubsidi dengan harga dibawah Rp100 juta masih banyak dicari. Ia menyebutkan penurunan penjualan rumah tipe besar berkisar di angka 15-30 persen dibanding penjualan di semester I. Padahal menurutnya, saat ini suku bunga KPR untuk pembelian rumah bersubsidi ada di angka 8 persen, dan untuk KPR non subsidi antara 11-12 persen. “Semestinya tingkat suku bunga yang ringan sekarang mendorong orang untuk beli rumah, tapi nyatanya belum cukup positif direspons,” ujarnya. Kapan penjualan akan kembali menggeliat? Surya berharap jelang akhir tahun. Disebabkan momen pergantian tahun biasanya mendesak mereka yang belum memiliki tempat tinggal pribadi untuk segera memenuhinya. “Tahun baru, tentu menyenangkan punya rumah baru. Itu yang jadi dasar,” selorohnya. Terpisah, manager marketing salahsatu pengembang di wilayah Cirebon, M Mujahid mengungkapkan, selama 2010 memang terlihat peningkatan penjualan rumah khususnya RSh. Hal ini menunjukan pangsa pasar perumahan di luar kelas real estate memang lebih positif. “Kembali lagi pada penyesuaian daya beli masyarakat kita secara umum. Tampak konsumen RSh memang lebih menguasai pasar,” tuturnya. (ron)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: