Wabup Karna Prihatin soal Korban Miras
MAJALENGKA – Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengaku prihatin dengan kembali munculnya korban akibat mengonsumsi miras oplosan. Namun pihaknya tidak terima jika peristiwa korban miras ini dikaitkan dengan visi daerah. “Ketika ada sebuah kejadian seperti itu sangat salah kaprah jika disalahkan kepada sebuah visi. Kejadian itu merupakan sebuah bukti kenakalan sebagai seorang remaja,” tegasnya, kemarin (27/8). Menurutnya, ketika ada persoalan orang tidak menunaikan salat, tidak membayar zakat, hingga kasus sekarang akibat kenakalan remaja tidak menjadi tolok ukur yang berimbas kepada kegagalan visi Remaja. Terlebih malah menyalahkan kepada ulama maupun pemerintah daerah (pemda). Meski demikian, kejadian rentetan beberapa korban akibat miras maut itu merupakan bahan evaluasi Pemda Majalengka. Ke depan, perlu adanya diskusi dan musyawarah untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak agar tidak terulang. Senada juga diungkapkan Ketua Dewan Penasehat GP Ansor Provinsi Jawa Barat wilayah Majalengka Adhe Patria. Menurut dia, terjadinya puluhan korban meninggal akibat miras oplosan itu seluruhnya adalah tanggung jawab pihak keluarga (orang tua). Selaku pihak berwajib, pemda maupun ulama hanya mempunyai peran mengarahkan dan meminimalisasi bagaimana kasus semacam ini tidak sampai terjadi. “Terlebih pihak keamanan sudah melakukan upaya-upaya pemberantasan peredaran miras di wilayah hukum Majalengka. Kami berharap kasus semacam ini tidak sampai terulang lagi di tahun-tahun yang akan datang,” harapnya. Terpisah, Kasat Narkoba AKP Susilo SH menegaskan jika pihaknya masih terus melakukan razia ke sejumlah toko maupun pedagang kecil. Itu sebagai upaya pihak keamanan untuk benar-benar memberantas peredaran miras sekecil apa pun. (ono) Foto: Ono Cahyono/Radar Majalengka BUKTI OPLOSAN. Petugas kepolisian saat tengah menunjukkan barang bukti hasil razia dari salah satu bandar yang ditangkap beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: